Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Surat Kepada Calon Pemimpin Daerah

1 Oktober 2024   16:43 Diperbarui: 1 Oktober 2024   17:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Yth. Calon Pemimpin Daerah,

Di --

            Tempat

Di tengah angin harapan yang berhembus, izinkan saya menulis surat ini, layaknya angin lembut yang menyampaikan suara hati masyarakat. Kami memandang Anda sebagai kapal yang tengah berlayar, membawa harapan kami menuju pantai yang lebih cerah.

Bumi tempat kita berpijak ini adalah ladang yang subur, menanti untuk ditanami benih-benih kebaikan dan perubahan. Di tangan Anda, harapan itu tumbuh seperti benih yang perlu disirami kerja keras dan kejujuran. Kami, warga yang sederhana, tak menginginkan istana megah atau janji-janji tinggi menjulang, hanya tanah tempat kami bisa berdiri kokoh dengan damai dan sejahtera.

Kami berharap, ketika kelak Anda memegang kemudi daerah ini, Anda mampu menjadi pohon rindang, tempat rakyat berlindung dari teriknya persoalan hidup. Jadilah mata air yang tak pernah kering, memberi minum pada tanah yang haus akan keadilan, mengalirkan kebahagiaan sampai ke sudut-sudut kampung, ke jiwa-jiwa yang lama menanti.

Perjalanan ini bukanlah tanpa badai, tentu akan ada gelombang besar yang mencoba mengguncang kapal ini. Namun, dengan kompas yang Anda pegang, kompas yang terbuat dari kebijaksanaan dan cinta kepada rakyat, kami yakin kapal ini akan sampai pada tujuan yang kita impikan bersama. Semoga, di bawah kepemimpinan Anda, langit di atas daerah ini kembali cerah, angin yang bertiup membawa kesejukan, dan tanah ini menjadi tempat yang subur bagi mimpi-mimpi sederhana kami.

Dengan penuh doa dan harapan,

TERDANDA

Warga yang menanti perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun