Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Panitia Pemilihan Kecamatan

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ditinggal Puisi

14 Oktober 2022   13:07 Diperbarui: 14 Oktober 2022   13:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (thescribblinggirl.wordpress.com)

Semua puisiku bergantengan tangan meninggalkanku. Aku diajak ke tebing untuk menyaksikan mereka melompat ke dalam jurang tanpa dasar dan nama. Penaku ikut mengering dalam aksi demo mereka. Ia berubah dari pipa inspirasi menjadi batu nisan tanpa nama. Aku melemparkannya ke dalam jurang menyusul para puisi. Mungkin ia bisa hidup kembali di sana, pikirku. Kini aku sendirian tanpa lidah tinta untuk menjilat lukaku.

Oh Tuhan... kenapa mereka melompat ke dasar kedalaman? Adakah yang tahu ke mana arah jurang itu?

Baca juga: Masalah Puisi

Mulai dari awal itu tugas yang panjang. Mungkin mereka ingin aku ikut ke sana...jauuuh ke dasar kedalaman. Yang kubutuhkan hanyalah satu lompatan iman untuk membawa mereka pulang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun