Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bank Dunia Khawatir akan Resesi Global Pada 2023

17 September 2022   14:37 Diperbarui: 13 Oktober 2022   05:47 1841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Ilustrasi resesi global. (sumber: thikstockphotos via kompas.com)

"Tingkat inflasi global bisa bertahan di atas lima persen pada tahun 2023. Angka tersebut hampir dua kali lipat dari rata-rata lima tahun sebelum pandemi."

Bank dunia baru saja melaporkan prediksi mengerikan. Lembaga Keuangan Internasional tersebut percaya bahwa ekonomi global mungkin jatuh ke dalam resesi tahun depan. 

Laporan ini merupakan laporan rutin jadi sering dirilis untuk memberi kita  pengertian atau penilaian luas tentang ekonomi global.

Sementara ketakutan akan resesi global bukanlah hal baru, banyak ahli optimis kalau resesi akan terjadi secara perlahan.  Tetapi laporan  terbaru bank dunia ini sekarang terdengar seperti alarm kalau kita mungkin semakin mendekati resesi. Apa saja isi laporan tersebut?

Berikut ini kesimpulan singkat dari laporan bank dunia tersebut...

Ekonomi global menghadapi perlambatan tajam seperti resesi yang belum pernah dunia hadapi sejak tahun 1970-an. Saat itu terjadi Perang Vietnam, krisis energi, dan skandal Watergate di AS. Serangkaian masalah tersebut menciptakan situasi ekonomi seperti sekarang ini.

Sama halnya dengan hari ini, Inflasi tinggi, masalah rantai pasokan, dan kondisi pasar yang lebih ketat yang menyebabkan melambatnya investasi. Semua masalah ini berkontribusi untuk situasi krisis seperti sekarang ini.

Ada tiga kekuatan yang menyeret pertumbuhan ekonomi ke bawah khususnya Amerika Serikat, Cina dan Eropa. 

Pelambatan di ketiga negara ini yang menyeret dunia pada situasi sekarang ini. Dimulai dengan pandemi ketika dunia lockdown. 

Pemerintah mengintensifkan pengeluaran dan mengalokasikan uang ke dalam sektor ekonomi untuk mencegah keruntuhan total.

Warga dan bisnis diberi stimulus untuk memastikan kita bisa mempertahankan diri selama pandemi. Bank diminta untuk mengintensifkan pinjaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun