Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Selagi Amerika Putar Haluan ke Timur, Cina Mantap ke Barat

15 Agustus 2022   21:03 Diperbarui: 30 Agustus 2022   13:21 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Xi Jinping disambut di bandara Riyadh oleh Pangeran Mohammed bin Salman. (AFP via bbc.com)

Setelah 940 hari akhirnya Xi Jinping keluar dari Cina. Dia pergi ke Hongkong pada bulan Juni tapi kunjungan tersebut hampir tidak bisa dihitung sebagai kunjungan luar negeri. Kecuali perjalanannya kali ini. Laporan mengatakan Xi Jinping akan bepergian jauh ke Arab Saudi.

Kenapa kunjungan ini mengundang perhatian? Apakah kunjungan ini penting?

Saya sudah memberi satu alasan di atas. Sejak pandemi Covid Xi Jinping sama sekali belum meninggalkan tanah Cina.

Perjalanan pertamanya di luar daratan adalah pada bulan Juni ke Hongkong. Selain itu tidak ada perjalanan luar negeri sama sekali selama 940 hari.

Xi Jinping bisa memilih negara mana pun untuk mengakhiri rekor itu, tetapi dirinya memilih Arab Saudi. Jadi, bisa diketahui di mana fokus presiden Cina sekarang.

Alasan lain adalah bahwa Joe Biden ada di Arab Saudi bulan lalu. Presiden Amerika mengunjungi Arab Saudi pada bulan Juli. Tapi tidak ada sambutan agung, atau sambutan hangat seorang sahabat. Sangat mirip kunjungan bisnis biasa, bukannya kunjungan kepala negara atau sahabat yang selama ini menjadi mitra strategis Arab Saudi.

Tapi sepertinya Xi Jinping tidak akan disambut seperti itu. Karena kunjungannya sangat dinantikan. Xi Jinping diharapkan untuk bisa mengunjungi tiga kota: ibu kota Riyadh, kota resor pantai Jeddah, dan akhirnya proyek impian putra mahkota Mohammed bin Salman kota megah Neom.

Arab Saudi melakukan persiapan penyambutan seperti akan ada resepsi besar. Ribuan spanduk Cina dipasang, dan ratusan pejabat diundang. Banyak media yang membandingkannya dengan sambutan ala kerajaan kepada Donald Trump pada tahun 2017.

Saat itu Trump disambut dengan pedang perak, hadiah mewah, dan bola bercahaya aneh namun mewah. Xi Jinping direncanakan mendapatkan sambutan serupa di Arab Saudi.

Bandingkan dengan apa yang didapat Joe Biden. Sambutan yang sepi di bandara, kepalan tangan basah karena tidak dijabat, dan tidak ada janji Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun