Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

100 Hari Perang Ukraina, Siapa yang Menang?

6 Juni 2022   21:06 Diperbarui: 7 Juni 2022   08:30 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil yang rusak dan bangunan akomodasi yang hancur terlihat di dekat pos pemeriksaan di Brovary, di luar Kyiv, Ukraina, Selasa, 1 Maret 2022. Foto: AP PHOTO/EFREM LUKATSKY via KOMPAS.com

Jadi Putin punya dua pilihan sekarang. a) Meningkatkan konflik dengan menyatakan perang penuh dan habis-habisan menyerang Ukraina atau ; b) menggunakan posisinya untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan. Putin bisa mendapat netralitas dan wilayah Ukraina.

Opsi pertama tampaknya sangat tidak mungkin.  Kenapa saya bilang begitu? Ada dua alasan. Satu, publik Rusia sudah berada di bawah tekanan keuangan yang sangat besar. Perang penuh dapat memicu reaksi luas terhadap Putin. Dua, menaklukkan Kiev tidak punya nilai strategis. Putin harus memasang rezim boneka di sana dan jangan lupa dia harus melawan pemberontakan.

Plus sejarah tidak terlalu berpihak pada Rusia. Tahun 2014, satu rezim boneka Rusia pernah ditumbangkan oleh rakyat Ukraina. Jadi  untuk apa repot-repot  menaklukan Kiev? Toh Zelensky kemungkinan besar akan menyetujui syarat dari Rusia untuk menghentikan perang.

Apa yang terjadi selanjutnya dalam perang ini akan tergantung pada satu hal dan satu hal itu adalah waktu.

Rusia mengatakan mereka tidak mengejar tenggat waktu di Ukraina tetapi kenyataannya terbalik. Dan tenggat waktu itu akan tergantung pada persatuan barat.

Jika barat mengumumkan lebih banyak sanksi, Rusia akan menghadapi tenggat waktu. Jadi, Putin harus segera mengakhiri perang. Jika tidak, rusia mampu untuk memperpanjang "operasi militer khusus" seperti yang mereka sebut. Dan itulah yang putin andalkan. 103 hari berperang, kelelahan mulai terasa.  

Pada bulan November AS akan menuju ke pemilihan paruh waktu. Presiden Joe Biden harus membuat pilihan: mengatasi inflasi atau membantu ukraina?

Plus, Vladimir Putin adalah ahli dalam mengobarkan perang yang terlupakan.

Ingat kembali perang Chechnya pada 1999, perang Donbass 2014 atau perang suriah setelah 2015. Semua dilupakan dan dikubur oleh barat.

Akankah yang satu ini bernasib sama? Saya kira, itu tergantung pada seberapa besar barat terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun