Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karen dan Perburuan Tanda Tangan di Metaverse

28 Januari 2022   22:04 Diperbarui: 30 Januari 2022   00:24 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (searchenginejournal.com)

"Lima juta rupiah hangus lagi!" Karen menghela nafas dengan putus asa. Dadanya sesak (lagi). Dia berjuang keras menahan air mata agar tidak jatuh. Ini adalah yang ketiga kali terjadi padanya.
"Ok baik, ini hanya satu hari sial di metaverse..." Dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri setelah memikirkannya dengan jengkel bercampur sedih.

Selain pasrah, dirinya bisa apa?

Tautan yang baru saja diikutinya ternyata dikirmkan oleh para peretas nakal. Tautan tersebut hanyalah seutas celebrity pishing atau yang biasa disebut celphis oleh para metazen. Celphis merupakan tautan yang meniru aktivitas selebriti di metaverse.

Apakah celphis itu penipuan? Apakah orang-orang yang memungut biaya untuk tautan ini sama dengan yang berpose sebagai selebritas di platform metaverse? Apakah ini model bisnis mereka? yaitu membuat tautan palsu pakai akun palsu guna menghasilkan uang dari pelanggan yang tidak curiga seperti dirinya?

Metaverse tidak berbeda dari internet atau kehidupan nyata dalam hal ini. Metaverse hanya mengangkat hal yang sama yang sudah dilalui pendahulunya. "Tahi yang sama, toiletnya saja yang beda!" Karen terkadang berteriak keras setiap kali sesuatu yang buruk terjadi padanya di dunia maya.

Tapi dia bertekad untuk tidak menyerah. Dunia maya adalah satu-satunya harapannya. Bertemu dengan seorang selebriti di metaverse bisa membantu menjamin tanda tangan yang sangat dibutuhkannya. Dia kemudian bisa menjualnya sebagai NFT kira-kira seharga satu sampai lima milyar rupiah sehingga nantinya mampu membayar operasi dan membiayai kehidupan "sehat" yang diimpikannya. 

Dia telah mencoba segala sesuatu yang lain tapi sepertinya tidak berhasil. Meski belum berhasil, 15 juta rupiah yang sudah raib di Metaverse sejauh ini tampak seperti sebuah investasi yang layak. 

Kamu harus berkorban terlebih dahulu sebelum dapat menuai hasil apa pun, kan? Itu adalah filosofi pribadi Karen. Baginya, Uang yang telah hilang sejauh ini hanyalah investasi yang gagal. Memang hal-hal buruk terjadi ... Tapi dia tetap berharap. Segera, keadaan akan berbalik membaik.

Bertemu dengan seorang selebriti dalam kehidupan nyata untuk mendapatkan tanda tangan adalah hal yang mustahil baginya. Pikirnya, orang kuper sepertinya tidak mungkin bisa bertemu selebriti. Ditambah obesitas yang dideritanya tidak memungkinkannya untuk berjalan jauh ke luar dari rumah. 

Hidup telah berlalu darinya. Dia telah menghabiskan lebih dari dua dekade hidupnya di dunia maya. Pertama di internet bermain game online, lalu di versi awal Web 3.0 sebelum akhirnya tersedot ke metaverse. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun