Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Cerita Kota Suci (Konflik) Jerusalem

8 September 2021   11:10 Diperbarui: 8 September 2021   15:00 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga tempat ibadah yang menjadi situs suci agama Kristen, Islam, dan Yahudi. (AFP via BBC) 

Simbol yang kuat dapat menyatukan orang-orang dari keyakinan yang sama sekaligus dapat mengubah mereka menjadi gerombolan impulsif.

Kadang-kadang simbol melekat pada tempat-tempat hingga ke kota-kota yang dianggap suci. Beberapa kota dipercaya mampu menghapus dosa, beberapa merupakan tempat kelahiran dewa dan beberapa berfungsi sebagai markas besar sebuah agama. Tetapi tak ada kota di dunia yang pernah memainkan peran lebih besar dalam sejarah agama seperti yang dimiliki Jerusalem, bagi Yahudi, Kristen, dan Islam.

Mereka menyebutnya kota damai namun sepanjang sejarah Jerusalem sampai hari ini, terkenal sebagai kota konflik.

Jerusalem telah dihancurkan dua kali, berjuang lebih dari 16 kali, dikepung 23 kali, diserang 52 kali dan berpindah tangan beberapa kali.

Jerusalem telah memisahkan orang-orang beragama, juga menyatukan mereka sebagai sebuah penghormatan kepada tanah suci.

Apa yang membuat kota yang begitu istimewa ini menjadi begitu kompleks?
Sejarah Jerusalem sudah tua sangat tua 440 tahun SM atau mungkin lebih dari berabad-abad yang lalu keberadaannya.

Tiga agama besar telah berjuang untuk menguasainya: Yudaisme, Kekristenan dan Islam. Agama-agama Abrahamik atau Samawi, yaitu agama-agama yang memandang Abraham sebagai seorang nabi yang disebutkan dalam ketiga kitab suci mereka Taurat, Injil, dan Quran.

Yahudi dan Kristen menelusuri akar kepercayaan mereka ke putra kedua Abraham, Isak. Sedangkan Muslim menelusuri akar kepercayaannya ke putra sulung Abraham, Ismail.

Penelusuran kepercayaan pada leluhur memisahkan mereka, tetapi Jerusalem telah menjadi satu kekuatan pemersatu yang kalau dalam bahasa Ibrani disebut 'Yerushalayim' yang artinya 'tanah air spiritual orang-orang Yahudi.'

Jerusalem menjadi tempat dua kuil Alkitabiah Yahudi yang berdiri ribuan tahun yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun