Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Monalisa di Braga

8 Agustus 2021   15:41 Diperbarui: 9 September 2021   22:59 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampaknya puisi-puisi itu tak menyembunyikan apa-apa di balik lengan baju.
Terlalu dini mereka membuka begitu banyak kartu,
mengungkapkan semuanya sebelum baris pertama menoreh titik. Sedang
basah atau kering,
siang atau malam,
kemarau atau penghujan,
masih kuat berdiri atau tidak, bahkan
seberapa banyak yang diminum.
Mungkin masih pagi saat mereka sedang menikmati bangau menangkap ikan, atau
mungkin saat panen di sebuah kota dengan nama yang indah.
Tapi tidak dengannya, pembaca dibuat terus menebak meskipun baris akhir sudah mencapai titik,
atau bahkan berapa jumlah kartu yang masih dimilikinya.
Mungkin ia hanya ingin menikmati braga dan tersenyum bersama sejuta kenangan (?).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun