Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Langkah Meningkatkan Critical Thinking

26 November 2020   20:49 Diperbarui: 28 November 2020   00:57 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (pribadi)

Setiap hari, terdapat banyak keputusan yang harus kita ambil, mulai dari keputusan kecil yang tidak penting, sampai keputusan besar yang sangat penting, dan orang lain memiliki pengaruh besar pada keputusan-keputusan tersebut. Keputusan seperti: Siapa kandidat yang akan saya pilih? Haruskah saya mencoba diet terbaru? Atau apakah mengikuti sebuah MLM yang lagi booming bisa bikin saya kaya raya?

Kita menghadapi banyak keputusan, di mana tidak mungkin membuat keputusan yang benar setiap saat. Tetapi ada banyak cara untuk meningkatkan peluang kita. Salah satu teknik yang sangat efektif adalah berpikir kritis atau critical thinking, yang merupakan cara untuk menganalisis pertanyaan-pertanyaan seputar keputusan yang akan kita ambil.

Mari kita hati-hati menilai situasinya, kita mengungkap masalah tersembunyi, seperti bias dan penipuan. Kemudian membuat keputusan, yang menurut kita terbaik. Jika kata "MLM" terdengar negatif, maka memang demikian. Namun, daripada memilih jawaban hanya karena dirasa benar, orang yang menggunakan pemikiran kritis membuat semua opsi yang tersedia tunduk pada keraguan dan pemeriksaan. Mereka menggunakan semua alat yang tersedia, ini artinya mengecualikan apa pun kecuali informasi yang berguna dan dapat diandalkan.

Ada banyak pendekatan untuk critical thinking. Tapi ini adalah 5 langkah yang dapat dilakukan untuk membantu kita memecahkan sejumlah masalah.

Pertama: Rumuskan pertanyaannya.

Dengan kata lain, ketahui apa yang sebenarnya sedang dicari. Ini tidak selalu sesederhana kedengarannya. Misalnya, jika anda berpikir untuk mencoba diet baru, alasan anda melakukannya mungkin berdasar pada faktor lain, seperti mengklaim pada kerabat bahwa anda mendapatkan hasil dalam dua minggu. Tapi ketika anda memulai proses pengambilan keputusan dengan visi yang jelas tentang apa yang ingin anda capai dari diet, baik itu penurunan berat badan, atau nutrisi yang lebih baik, atau mendapatkan lebih banyak energi, hal Ini akan membekali anda dengan informasi yang lebih akurat, maka anda akan menemukan apa yang sebenarnya dicari, lalu anda mampu akan memutuskan apakah obsesi baru ini benar-benar memenuhi kebutuhan.

Kedua: Kumpulkan data.

Ada banyak hal di sini. Oleh karena itu, menentukan ide untuk pertanyaan anda akan membantu Anda menentukan mana yang berguna. Jika anda mencoba membuat keputusan diet untuk memperbaiki pola makan, anda dapat meminta nasihat dari para ahli. Atau dapatkan pendapat orang lain dari pengalaman mereka. Pengumpulan informasi membantu anda membandingkan opsi yang berbeda. Dan itu membawa anda lebih dekat ke keputusan untuk mencapai tujuan.

Ketiga: Penerapan informasi.

Hal ini merupkan sesuatu yang anda lakukan dengan mengajukan pertanyaan kritis. Anda menghadapi pertanyaan dan bertanya pada diri sendiri, "KONSEP Ide mana yang paling berhasil?" ASUMSI apa yang anda gunakan? "Apakah INTERPRETASI saya atas informasi tersebut masuk akal?" Misalnya, dalam sebuah email yang menjanjikan anda program berpenghasilan besar dalam waktu singkat, anda harus mempertimbangkan "Apa yang membuat saya untuk mengikuti saran email tersebut?" "Apakah saya berasumsi bahwa pengirim emailnya jujur?"  "Berpikirlah berdasarkan bukti, apakah masuk akal untuk berasumsi bahwa saya akan dibayar?"

Keempat: Berpikir tentang implikasi dari keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun