Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pena Dilan "dr. Sigmund Freud"

27 Oktober 2020   17:49 Diperbarui: 27 Oktober 2020   20:52 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kutipan dr. Sigmund Freud (birthdaywishes.expert)

"Bagaimana pembelaan anda tuan Pembela?" Hakim Lukas melirik ke arah Markus.

"Dr. Freud adalah produk di era nya. Ok lah...beberapa ide spesifiknya cacat seperti yang diuraikan penuntut, tapi dia menciptakan ruang baru untuk ilmuwan masa depan untuk mengeksplorasi, menyelidiki dan membangun ilmu pengetahuan baru. Teknik terapi modern yang diandalkan jutaan orang, berkembang dari pekerjaan yang dia mulai dalam psikoanalisis, dan hari ini semua orang tahu bahwa pemikiran tak sadar itu ada. Ide tersebut dipopulerkan oleh Freud."

"Saya pikir Pembela salah paham di sini. Psikolog saat ini hanya percaya pada ketidaksadaran kognitif, fakta bahwa Anda tidak menyadari semua yang terjadi pada suatu saat tertentu. Freud mengambil ide ini terlalu jauh dengan memberikan makna yang dalam pada semua yang dilakukannya. Dia membangun teorinya berdasarkan ide-ide ilmiah yang sudah ketinggalan zaman bahkan di zamannya sendiri, tidak hanya berdasarkan standar masa kini. Misalnya, dia pikir psikologi individu diturunkan dari peristiwa warisan biologis dalam sejarah kuno dan yang maksud saya kuno seperti Zaman Es atau pembunuhan Musa. Freud dan sekutu terdekatnya benar-benar percaya bahwa trauma prasejarah ini berdampak langsung pada psikologi manusia sekarang. Dia berpikir bahwa fase ketidakpedulian seksualitas selama masa puber secara harfiah merupakan gema dari trauma Zaman Es. Dengan keyakinan fantastis seperti ini bagaimana kita bisa menanggapinya dengan serius?"

"Banyak dari pemikir terkenal berabad-abad yang lalu memiliki gagasan yang tampaknya fantastis pada standar zaman sekarang. Tetapi atas dasar ini, kita tidak dapat mengabaikan pengaruhnya. dr. Freud adalah seorang inovator yang menghubungkan ide ke berbagai bidang. konsepnya telah menjadi istilah sehari-hari, istilah yang membentuk bagaimana kita memahami dan berbicara tentang pengalaman kita sendiri. Kompleks Oidipus? Ego dan id? mekanisme pertahanan? Keingingan bunuh diri? semua adalah karena dr. Freud tapi Freud tidak menampilkan dirinya sebagai ahli teori sosial, dia bersikeras bahwa karyanya adalah ilmiah" Markus menjawab dengan penjelasan yang membuat wajah hakim berubah seperti ada sesuatu yang mengganjal di kepala.

 "Apakah penuntut mengatakan dia... eeeh...anuuu...menekan fakta yang tidak meyakinkan?

"Teori Freud tidak dapat dipalsukan" jawabnya.

"Tunggu, jadi Anda mengatakan dia benar?" Hakim tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Tentu saja tidak. Idenya terfragmentasi sehingga tidak ada cara untuk memverifikasinya secara empiris. Freud bahkan tidak percaya pada psikoanalisis yang diutarakannya. Dia pesimis tentang dampak terapi yang dilakukannya."

"Apa? Saya kira dia... saya kira saya butuh berbaring sebentar. Sidang ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Sekian. Terima kasih." Hakim Lukas tidak berpikir bahwa sidang ini akan membutuhkan ekstra kerja keras dalam berpikir. Wajahnya terlihat seperti tentara yang mengibarkan bendera putih.

Banyak gagasan Sigmund Freud tidak sesuai dengan sains modern dan praktek klinisnya tidak memenuhi standar etika saat ini, pada saat yang sama ia memicu sebuah revolusi dalam psikologi dan masyarakat, dan menciptakan kosakata untuk mendiskusikan emosi, yang paling terkenal adalah konsepnya mengenai Id, ego dan super-ego.

Freud menyadari kesalahannya sendiri, tetapi sebagai seorang pemikir yang menciptakan sebuah peta berpikir pada generasi-generasi berikutnya untuk mengarahkan cara berpikir kita, apakah ia pantas mendapatkan pujian atau penebusan ketika kita mengadili sejarah?

Dilan meletakan penanya, tersenyum puas. Ku pikir laporannya sudah bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun