Mohon tunggu...
Dea AnandaPutri
Dea AnandaPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Nasional

Bio

Selanjutnya

Tutup

Nature

Guncangan Gempa Magnitudo 5,2 SR Dirasakan Warga Sukabumi

6 November 2020   11:47 Diperbarui: 6 November 2020   11:55 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gempa yang terjadi hari ini pada 5 November 2020 telah mengguncang Bayah-Banten dengan kekuatan magnitude 5,2 SR. Gempa yang berpusat di laut ini termasuk gempa dangkal dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Tercatat pada BMKG (Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika), gempa Bayah-Banten hari ini terjadi pukul 05:21 WIB yang berpusat di Samudra Hindia pada jarak 72 kilometer arah barat daya dari Bayah pada kedalaman 30km. Berada pada titik 7,54 LS dan 106,01 BT.

Gempa pertama terjadi di wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku pada pukul 01:02:00 WIB. Dan dapat dirasakan hingga daerah Jawa Barat (Jabar).

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)", kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.

Hingga pukul 06.00 WIB, BMKG melaporkan belum ada gempa susulan, dan menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tak berpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. BMKG juga meminta masyarakat untuk melakukan langkah mitigasi agar tidak ada korban akibat peristiwa gempa.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah", ujar Rahmat.

"Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Panggarangan IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Sukabumi II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Pelabuhan Ratu II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi tersebut". Ujarnya

Menurut laporan, di beberapa daerah di wilayah Kabupaten Sukabumi, sejumlah warga sempat berhamburan keluar rumah saat terjadinya gempa selama beberapa detik. Namun, ada juga laporan bahwa gempa juga terasa di sebagian besar wilayah Banten Selatan, dari Rangkasbitung hingga Pandeglang.

"Terasa besar sekali guncangannya, saya juga sempat keluar rumah", ujar seorang warga di wilayah Kecamatan Parungkuda, Sity Mariam

Menurut Koordinator Lapangan Aksi Cepat Tanggap (ACT), selain dirinya dan keluarga, para tetangganya pun banyak yang keluar rumah saat terjadinya gempa di Sukabumi.

"Tetangga saya juga pada berhamburan keluar rumah", ujar narasumber.

Gempa tersebut juga membuat kaget para warga pinggiran Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok.

"Ya, terasa guncangannya lumayan besar, warga pada panik keluar rumah", ungkap Asep Supriawan seorang warga.

 Namun kini aktivitas warga sudah kembali normal.

Saat gempa bumi terjadi, hendaklah membaca do'a. Sebagaimana dikutip dari laman Nu.or.id, KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Quran Azzayadi, Solo -- Jawa Tengah pada tahun 2017 lalu yang membagikan sebuah do'a beberapa saat setelah gempa bumi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Do'a ketika gempa bumi:

"Allhumma inn asaluka khairaha wa khaira m fh, wa khaira m arsalta bihi, wa a'dzubika min syarrih, wa syarri m fh wa syarri m arsalta bihi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun