Mohon tunggu...
Deandra Nove
Deandra Nove Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - https://www.kompasiana.com/deandra24173

Seorang ibu dari satu anak yang mempunyai hobby membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Stres pada Usia Remaja

9 Mei 2021   16:29 Diperbarui: 9 Mei 2021   16:36 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dampak Stres Pada Usia Remaja

Apa yang ada dalam pikiran tentang arti kata stres?

Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang mendapatkan ancaman atau tekanan atau suatu perubahan dalam diri. Ketika seseorang merasa tertekan atau mendapat tekanan, maka sistem saraf dalam otak akan merespon dan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol dala tubuh.

Setiap orang bahkan kita sendiri pasti sering mengalami stres. Terutama yang tinggal di perkotaan, di mana tekanan hidup sangat tinggi.

Lalu, bagaimana kita melihat stres di kalangan remaja? Bagaimana bisa mereka mengalami stres? Apa dampak yang dapat ditimbulkan ketika remaja mengalami stres? Dan apa penyebab para remaja mengalami hal tersebut?

Kita akan ulas secara ringkas mengapa kalangan remaja belakangan ini
cenderung mengalami peningkatan stres.

Usia remaja identik dengan hal yang menyenangkan seperti sekolah, kumpul dengan teman, bercanda, dan bergurau tanpa memikirkan beban hidup layaknya orang dewasa. Namun, apakah kalian tahu bahwa anak di usia remaja rentan mengalami stres? Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Menjadi remaja adalah fase yang pasti di lalui setiap manusia dalam perkembangannya dari fase kanak-kanak menuju dewasa. Akan tetapi, banyak dari mereka melewati masa sulit pada usia remaja. Misal, masalah dalan percintaan, masalah keluarga, sekolah, atau masalah dengan teman sepermainannya yang mengakibatkan stres.

Terlebih, semasa pandemi ini. Mereka yang terbiasa beraktifitas dan bertemu dengan teman sebaya, tidak lagi bisa seperti dulu. Ruang gerak mereka terbatas dan melakukan semua aktifitas hanya di lingkungan rumah.

Sebagai contoh kecil saja, biasa mereka sekolah, bertemu teman-teman, dan kini mereka harus belajar dari rumah dan mengerjakan setumpuk tugas tanpa mereka tahu materi sebelumnya.

Mereka dituntut untuk bisa mengerjakan tugas dengan mencari jawaban sendiri. Hal itu menyebabkan emosi yang tidak stabil hingga akhirnya berujung stres berkepanjangan.

Belum lagi tuntutan orang tua yang mengharuskan mereka belajar dan belajar tanpa memberi mereka ruang untuk istirahat. Mereka dituntut sempurna tanpa cela hingga pada akhirnya mereka menjadi pribadi yang temperamen karena tidak bisa meluapkan emosinya.

Apa sajakah ciri remaja yang mengalami stres?

* Mudah lelah
* Emosi yang tidak terkontrol
* Pola makan yang berantakan
* Mudah sedih

Adapun dampak stres pada remaja antara lain:

* Terjadi penurunan ataupun kenaikan berat badan yang tidak terkontrol.

* Ketika stres remaja mengalami perubahan emosi yang drastis. Anak menjadi sangat pendiam ataupun menjadi tempramental.
Bahkan pada taraf tertentu bisa mereka bisa sampai menyakiti diri sendiri ataupun melakukan percobaan bunuh diri.

Pada kondisi seperti ini peran orang tua sangat penting. Orang tua harus ikut mendampingi masa-masa sulit anaknya.

Sebenarnya bukan hanya orang tuanya, tetapi juga sahabat dan orang dekat mereka. Namun, terkadang banyak diantara mereka memilih untuk menyembunyikan permasalahan tanpa orang lain boleh tahu.

Beberapa cara untuk mencegah stres pada usia remaja antara lain:

* Menjadi pendengar yang baik dalam setiap keluh kesah mereka tanpa menghakimi dan mengajak mereka berbicara serta tidak membiarkan mereka menyendiri terlalu lama, meskipun ada kondisi dimana mereka membutuhkan waktu untuk sendiri.

* Mencoba menghibur dan memberikan solusi tanpa menggurui. Serta mencoba untuk menguatkan satu sama lain.

Terima kasih, hanya ini artikel yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun