Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Balon Udara, Refleksi Paranoid USA

8 Februari 2023   17:03 Diperbarui: 11 Februari 2023   13:41 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi balon udara (gambar:kompas.com)

Hubungan AS-China yang seperti pacar LDR, saling mencurigai kendati berjauhan, kembali memanas gara-gara balon. Ini bukan balon hijau seperti pada lagu balonku ada lima, tapi sebuah balon spesial.

Sabtu (4/2) AS mengklaim pesawat tempurnya telah menembak jatuh balon mata-mata China yang terbang melintasi wilayah AS tanpa izin. Balon ini konon dibuat sangat canggih, bisa terbang sangat tinggi dan memiiki kemudi yang bisa digunakan untuk mengarahkan balon. Namanya mata-mata, AS mencurigai adanya peralatan untuk memanen data di balon tadi. Sehingga balon itu dievakuasi dan dibawa AS untuk diteliti.

Sementara itu China menolak klaim AS. Sekaligus mengecam keras tindakan sewenang-wenang AS dengan menyatakan balon yang ditembak tadi adalah balon yang digunakan untuk penelitian atmosfer dan cuaca.

Konon yang membuat AS dongkol, balon tadi terbang di atas beberapa lokasi militer rahasia AS. Sehingga tanpa peringatan langsung disosor peluru kendali pesawat tempur. Balon melawan pesawat tempur jelas tidak berimbang, balon tadi hancur menjadi kepingan dan jatuh di perairan atlantik.

Kebijakan AS soal wilayah kedaulatannya memang cenderung paranoid-hipokrit. Belajar dari perang sipil di masa lalu dan konflik dengan Meksiko, AS sangat protektif menjaga agar tidak ada perang di atas tanah mereka. Pre-emptive strike menjadi doktrin paling mendasar kebijakan militer Pentagon.

Dari cara pandang itulah muncul doktrin "two ocean navy" atau angkatan laut dua samudera, yang digagas oleh Carl Vinson. Tentara musuh harus dipukul, jauh di tengah lautan, sebelum pasukan mereka mendarat di pantai AS. Sehingga tidak membuat kerusakan di daratan AS.

Pasca perang dunia kedua divisi tentara AS tersebar di seluruh dunia. Mereka membagi-bagi bola dunia menjadi 6 wilayah. Di setiap wilayah itu, AS menempatkan seorang petinggi militer bintang 4 bersama pasukannya, sebagai penjaga "keamanan" wilayah. Lebih tepat lagi menjaga kepentingan AS. Kalau AS harus berperang, perang itu akan dilakukan di luar wilayah AS.

komando wilayah AS (gambar:wikipedia)
komando wilayah AS (gambar:wikipedia)

Di era masa kini, kebijakan AS untuk memukul sebelum mendekati wilayah diterapkan hingga ke luar angkasa. Tahun 2019 silam, di era Donald Trump, AS membentuk angkatan perang baru yang bertanggungjawab mengamankan wilayah angkasa, yaitu US. Space Force. Dengan itu, AS menjadi satu-satunya negara yang memiliki 6 matra angkatan bersenjata: Army, Marine, Navy, Coast Guard, Air Force dan Space Force. 

US Space force (gambar:wikipedia)
US Space force (gambar:wikipedia)

Bandingkan dengan Indonesia yang baru memiliki 3 matra angkatan bersenjata, dan dalam proses membentuk matra ke-4 yaitu penjaga pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun