Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sinergi JNE dan UMKM, Daya Ungkit Ekonomi Indonesia

31 Januari 2022   05:09 Diperbarui: 31 Januari 2022   05:46 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tatiek bersama produk Ayam Ungkep Ummu Ayya/Dokpri Tatiek 

"Bermula dari hobi memasak". Ungkap Tatiek, menuturkan awal usaha Ayam Ungkep Ummu Ayya.

Ide untuk berjualan ayam ungkep muncul ketika Tatiek makan siang di kantor. Rekan-rekan kerja Tatiek memuji masakan ayam Tatiek, dan mencandai untuk menjualnya. Candaan itu menjadi motivasi, suami pun mendukung. Tatiek menyisihkan gajinya sebagai modal mandiri, untuk membeli peralatan memasak.

Tatiek merintis usahanya lima tahun silam dengan produk Ayam Ungkep. Makanan setengah jadi yang siap masak, mengurangi kerepotan ibu bekerja yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga. Mulanya dipasarkan melalui jejaring sosial, rekan kerja, tetangga dan teman terdekat. Potongan harga menarik diberikannya bagi yang tertarik menjadi agen.

Berkat jerih payah Tatiek, saat ini Ayam Ungkep Ummu Ayya mampu menjual 50 sampai 75 ekor per hari. Melalui penjualan langsung mau pun agennya, omzet kotor yang berhasil diraup lebih dari Rp. 60 juta per bulan. Produknya tidak lagi dijual di sekitar rumah tinggalnya di Pekalongan, melainkan sudah dikirim ke Tegal, Pemalang, dan Brebes, melalui jasa ekspedisi.

Seiring pertumbuhan usahanya, Tatiek mempekerjakan 4 orang tetangga di sekitar rumah. Mereka membantu belanja, memasak, packing, dan melayani pelanggan. Sementara Tatiek fokus mengelola keuangan dan kontrol mutu produk.

"Kunci bisnis makanan UMKM seperti kami adalah konsisten menjaga mutu." tutur Tatiek berbagi tips. Bagi Tatiek terjaganya mutu dan keberlangsungan usahanya, supaya tetap bisa menghidupi karyawannya, jauh lebih penting dari sekedar bertambahnya omzet.

Soal mutu, Tatiek termasuk sangat teliti. Setiap lini mendapat perhatian seksama. Dari kesegaran dan bobot ayam yang akan diolah, kualitas bumbu, produk jadi, pengemasan, pengiriman, hingga produk itu sampai di tangan konsumen.


Karena alasan menjaga mutu, Tatiek selektif sangat memilih jasa kurir. Menurutnya penting untuk memastikan Ayam Ungkepnya sampai ke tangan konsumen dengan mutu prima. Terlebih produk yang dikirim adalah makanan basah, yang relatif mudah rusak.

Uniknya, di era pandemi Tatiek mengaku omzet pengiriman ke luar kota mengalami peningkatan yang luar biasa. Tatik jujur mengakui peningkatan ini terbantu oleh kualitas jasa pengiriman JNE yang sering digunakannya untuk mengirim paket. Menurutnya, JNE telah memenuhi semua kriteria pengiriman yang diinginkan Tatiek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun