Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Djokovic Membuat Wimbledon Patah Hati

15 Juli 2019   01:14 Diperbarui: 15 Juli 2019   05:04 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novak Djokovic menjadi juara Wimbledon 2019 untuk nomor tunggal putra seusai mengalahkan Roger Federer dalam pertarungan 5 set, 14 Juli 2019. (AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS)

Publik Wimbledon menginginkan Roger Federer menjadi juara tahun ini. Itulah kenyataan yang harus diterima oleh Novak Djokovic. Ditandai dengan sambutan riuh yang terdengar memenuhi stadion Tenis saat Federer mendapatkan poin. Sebaliknya ketika bola dari Djokovic tidak dapat dikembalikan dengan sempurna oleh Federer stadion lebih senyap, hanya sedikit tepuk tangan terdengar.

Tapi kondisi itu tidak mematahkan Djokovic. Terbukti set pertama yang diraih dengan susah payah memberikan kemenangan bagi Djokovic. Federer sendiri harus menyesali menyia-nyiakan keunggulan 3-5 saat tie break, dan menyerah 7-6 (7-5).

Di set kedua, Federer melaju kencang. Sementara Djokovic melakukan beberapa kali unforced error. Saat kedudukan menunjukan angka 1-1, Federer memenangkan 5 game berikutnya dan berhasil memenangkan set ini dengan kedudukan 1-6.

Set ketiga ditandai dengan pulihnya performa Novak Djokovic. Kedua pemain tidak kehilangan satu game pun saat memegang servis. Akibatnya, set ini harus diselesaikan dengan tie break. 

Saat tie break Djokovic langsung memimpin 5-1. Federer mencoba bangkit dan mengejar 5-4, tapi terlambat. Djokovic berhasil menutup set ini dengan kedudukan 7-6 (7-4).

Saat kedudukan 2-2 di set keempat, Federer berhasil mencuri satu game saat Djokovic memegang servis. Titik balik game kelima di set ini ditandai saat Djokovic melakukan double fault pada kedudukan 15-0 untuknya. 

Lalu berikutnya Federer mengajukan challenge terhadap bola yang dinilai masuk oleh wasit, dan ternyata ia benar. Bola yang dikembalikan Djokovic melebar dan keluar dari lapangan. Game ini diakhiri tembakan Federer dari baseline membuatnya memimpin 2-3. Game berikutnya tidak disia-siakan oleh Federer dan mampu menutup set ini dengan skor 4-6.

sumber gambar: telegraph.co.uk
sumber gambar: telegraph.co.uk
Saat set kelima dimulai, waktu permainan sudah melewati 3 jam. Sebuah pertarungan panjang. Tetapi set ini berlangsung lebih sengit seolah-olah baru saja dimulai.

Federer tampak kelelahan dengan pengembalian bola yang lemah saat papan skor menunjukan 2-2.  Djokovic berhasil mencuri servis.  Tapi Federer berhasil bangkit pada kedudukan 2-4. Ia berhasil mencuri servis Djokovic dan menyamakan kedudukan 4-4, Wimbledon pun dipenuhi sorakan penggemar

Saat istirahat pada kedudukan 6-6 Djokovic mendekati Umpire dan bertanya "Apakah akan ada tie break di set ini?" "Tidak sampai kedudukan 12-12", jawab Umpire. Pertandingan pun dilanjutkan.

Wimbledon kembali bergemuruh ketika memasuki game ke-15 set kelima saat Federer kembali berhasil mencuri servis Djokovic. Federer memimpin 7-8 dan memegang servis. Tapi Djokovic tidak rontok ia menunjukan mentalitas juaranya dan balik mencuri servis Federer di game berikutnya, 8-8. Publik Wimbledon hening, menghela nafas.

Pertandingan berlangsung semakin sengit. Pertarungan beberapa game harus melewati deuce sebelum dipastikan pemenangnya. Pada akhirnya pertarungan panjang 5 set ini harus diselesaikan dengan tie break.

Pada babak tambahan yang menentukan, beberapa kali kesalahan yang dilakukan Federer memberikan keuntungan bagi Djokovic sehingga membuat Djokovic memimpin 4-1. Akhirnya Djokovic berhasil menjuarai Wimbledon edisi 2019 saat menutup set kelima dengan skor  13-12(7-3).

Sebetulnya sepanjang pertandingan Federer bermain sangat baik dengan melakukan 26 kali servis sempurna yang tidak mampu disentuh, melawan 11 kali aces dari Djokovic. Federer juga melakukan lebih sedikit double fault dan unforced error. 

Tetapi Djokovic mampu bermain solid di saat-saat kritis, dan balik menekan. Ketiga set yang dimenangkan Djokovic merupakan set yang dijalani dengan tie break. 

Federer tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, matanya berkaca-kaca, tapi tak urung dia memberikan selamat kepada sang pemenang.

Djokovic merengkuh trofi Grand Slam yang ke-16, publik Wimbledon pun patah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun