Mohon tunggu...
Mutia Saydea
Mutia Saydea Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tsunami

5 September 2017   21:30 Diperbarui: 5 September 2017   21:59 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tsunami berasal dari bahasa jepang yang berarti gelombang pasang. Tsu yang artinya merupakan pelabuhan, sedangkan nami berarti gelombang. Gelombang ini terjadi dikarenakan adanya perubahan dipermukaan laut yang menyebabkan naiknya gelombang laut kedaratan dengan kecepatan yang tinggi. Longsor bawah laut, letusan gunung berapi, gempa yang berpusat di bawah laut, serta bergesernya lempeng bumi merupakan beberapa faktor dari terjadinya tsunami. Tsunami ini akan terjadi apabila besarnya gempa melebihi 7 skala richter.

Salah satu penyebab tsunami yaitu karena gempa dibawah laut. Dimana gempa ini berawal mula dari gerakann vertical pada lempeng bumi yang berupa patahan besar. Akibat dari patahan ini yaitu ketidak stabilan dasar laut, sehingga terjadi aliran energi air laut. Energi ini merupakan gelombang yang bergerak menuju pantai atau disebut dengan tsunami. Selain itu, tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi. Jatuhnya meteor atau asteroid kedalam permukaan laut yang dapat mengganggu keseimbangan air laut. Beberapa tanda-tanda tsunami yang dapat kita lihat, yaitu adanya gempa atau getaran yang berlebihan dari dasar laut, air laut akan surut secara drastis, dan terdengarnya gemuruh dari laut lepas yang menandakan bahwa akan datang gelombang besar.

Gelombang merupakan kekuatan utama dari tsunami. Semakin besar gelombang semakin besar juga tingkat bahayanya. Mengapa bisa seperti itu? Menurut beberapa penilitian kelajuan dan ketinggian suatu gelombang merupakan faktor merambatnya tsunami kesegala arah. Gelombang tsunami ini dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per-jam. Sedangkan ketinggiannya dapat kita ukur melalui kecepatan gelombang tersebut. Gelombang tsunami dapat merambat dengan sewaktu waktu. Namun, bukan berarti melemahnya gelombang dapat memperkecil kerusakan yang terjadi, gelombang bisa saja mengecil akan tetapi rambatan dari gelombang tersebutlah yang menetukan besarnya kerusakan.

Tragedi tsunami aceh merupakan tsunami pertama di Indonesia. Tsunami ini berkekuatan 9.1 skala richter, dimana kekuatan ini menghasilkan patahan sepanjang 1500 km. Kecepatan gelombanag mencapai lebih dari 800 km per-jam, dan ketinggiannya mencapai 20-30 meter. Dikarenakan gelombang yang cukup besar, kerusakan ynag dihasilkan pun cukup dahsyat. Dari tragedi tsunami Aceh ini dapat kita pelajari dampak kerugianya, antara lain banyakkan korban jiwa, kerusakan terhadap lingkungan, menimbulkan banyak penyakit, dan trauma yang mendalam khususnya bagi warga Aceh.

Daftar Pustaka :

Fatma, Desi. 2017. "Tsunami : proses, penyebab, tanda-tanda, dan dampaknya"

http://ilmugeografi.com/bencana-alam/proses-terjadinya-tsunami, diakses pada tanggal 2 September 2017, pukul 11.33 

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/12/bagaimana-proses-tsunami-itu-terjadi, diakses pada tanggal 2 September 2017, pukul 11.26 AM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun