Aku belum pernah keluar negeri. Sekalinya pergi, aku berangkat umroh dengan ibu awal tahun 2019 lalu. Pengalaman pertama untukku terbang lebih dari 2 jam.Â
Berada di dalam pesawat selama berjam-jam, ternyata cukup membosankan. Aku baru menyadarinya saat itu, ternyata kenyamanan pelayanan dalam pesawat juga sangat penting untuk perjalanan panjang.Â
Seolah mengerti kebosanan penumpang, deretan film pada monitor yang terpasang di kursi depanku cukup menghibur. Nggak hanya itu, makanan yang disajikan juga semuanya cocok di lidah.Â
Aku masih ingat rasa roti yang aku makan, yang sepertinya, saat perjalanan menuju Turki. Roti sebesar kepalan tangan dengan tekstur keras yang ternyata memiliki cita rasa yang nikmat sekali. Seandainya diperbolehkan, rasanya aku ingin meminta tambah pada mbak pramugari.Â
Lounge tempat kami menunggu panggilan pesawat pun tak kalah menyenangkan. Dengan deretan sofa yang nyaman dan buffet berisi berbagai makanan dan minuman yang menggiurkan. Siapapun yang menyiapkannya seolah ingin memastikan para jamaah umroh dapat mengisi perut dengan nyaman selama menempuh perjalanan panjang. Sepertinya dia tahu, kami butuh tenaga ekstra untuk bertamu ke tanah suci. Seperti Qatar Airways yang memberikan pelayaan tak terlupakan untuk penumpangnya.
Sesampainya di bandara Madinah, aku merasa takjub. Aku beruntung memiliki kesempatan mengunjungi salah satu kota yang banyak diidamkan umat muslim. Pada saat itulah aku baru menyadari, aku ada banyak orang asing di sekitarku. Dengan berbagai bahasa yang tak kumengerti.Â
Selama perjalanan umroh, tak henti-hentinya aku mengagumi pemandangan yang kulihat. Bangunan yang tidak pernah kulihat sebelumnya, kendaraan dengan plat menggunakan angka dalam bahasa arab, pakaiannya yang serba hitam dan putih, dan banyak lainnya.Â
Rasanya menyenangkan berada di belahan dunia lain. Melihat penduduknya, kotanya, dan budayanya. Aku jadi teringat salah satu ayat dalam alquran.Â
"Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (Surat Al-Mulk ayat 15)
Ternyata Allah juga menganjurkan kita untuk menjelajahi bumi untuk mengambil hal baik dari setiap perjalanan. Melakukan perjalanan dan menjadi bagian dalam masyarakat tersebut membuat kita lebih mawas diri. Karena semakin banyak manusia yang kita temui dengan berbagai kebiasaan dan karakter yang berbeda.Â