Mohon tunggu...
Dedeh Alawiah
Dedeh Alawiah Mohon Tunggu... Lainnya - Univeristas siber asia

Kegagalan bukan untuk menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Belajar Manajemen Konflik Saat Pandemi

26 Juli 2021   05:38 Diperbarui: 27 Juli 2021   09:47 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit koronavirus 2019 (Covid-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2(SARS-CoV-2). Sebagai upaya agar memutus rantai penyebaran virus , pada maret 2020 beberapa wilayah telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) . Kebijakan ini diganti dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada tahun 2021 tepatnya di tanggal 3 juli sampai 20 Juli 2021 . 

PPKM Darurat bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan meminimalkan kontak fisik mobilitas masyarakat. Namun, jika diihat dari sisi psikis, tentu masyarakat ada batasnya. Karena tidak mungkin mereka terus berada di dalam rumah sementara keluarganya juga butuh makan dan minum.

Selama masa ppkm darurat Di media sosial dan pemberitaan media, ramai soal sejumlah kasus gesekan antara warga dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan penertiban saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Di satu sisi, petugas yang menegakkan aturan adalah bentuk tanggungg jawabnya terhadap pekerjaan. Sementara, masyarakat yang tetap beraktivitas juga tengah mencari penghasilan saat perekonomian sulit seperti saat ini.

Apa yang harus diperbaiki agar aturan PPKM Darurat bisa ditegakkan, dengan menggunakan upaya manajemen konflik antara pedagang dengan aparat penegak keamanan.

Identifikasi meredakan konflik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Mencari sebab terjadinya konflik, mendiskusikan dengan pihak yang memiliki konflik dan memutuskan bagaimana penyelesaiannya. Perhatikan juga darimana asal muasal konflik itu terjadi.
  2. Mengumpulkan data empiris. Dalam melakukan penelusuran masalah, baiknya pihak penengah yang memahami dua orang berkonflik perlu mempelajari data dan mencocokkan hasil data dengan hasil wawancara dari kedua belah pihak yang mengalami konflik.

Kompromi

Strategi manajemen konflik yang menggunakan metode ini bertujuan untuk mencari solusi yang setidaknya dianggap adil dan dapat diterima semua pihak. Setiap orang yang berselisih akan sama-sama mengalah atau berkorban untuk menemukan jalan keluar.

Metode ini tepat digunakan ketika kamu dihadapkan pada jalan buntu dan membutuhkan solusi sementara karena alasan waktu. Metode ini juga dapat digunakan ketika metode kolaborasi dan pemaksaan tidak berhasil menyelesaikan masalah.

Meskipun solusi yang diciptakan dianggap adil, namun beberapa pihak mungkin masih akan merasa tidak puas pada hasilnya. Itu sebabnya perlu pemantauan lebih lanjut untuk memastikan apakah solusi yang telah disepakati tetap dijalankan.

Hikmah dibalik adanya konflik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun