Meskipun sudah mulai dikenal, wisata Tubing Bon Pondoh sempat mengalami kemunduran, terutama selama masa pandemi. Kemunduran ini tidak hanya disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang simpang siur. Diawali dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), hingga adanya PPKM mulai level 1 hingga level 4. Serta karena adanya pendapat masyarakat yang pro-kontra dengan dibukanya kembali tempat wisata di beberapa daerah di Indonesia pun menyebabkan pengelola Tubing Bon Pondoh maju mundur untuk membuka kembali wisata ini.
Untuk menumbuhkan kembali semangat pengelola Tubing Bon Pondoh dalam mengembangkan wisatanya ini, maka Mahasiswi KKN Tematik UNDIP menawarkan sebuah solusi yang diharapkan dapat membantu pengembangan wisata Tubing Bon Pondoh dan dapat menjadi upaya dalam pengembangan desa wisata berbasis potensi lokal di Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat.
Keterbatasan atraksi atau kegiatan wisata yang ditawarkan khawatir akan membuat wisatawan jenuh dan bosan. Sehingga dibutuhkan terobosan baru untuk menambah atraksi wisata tersebut. Penambahan atraksi wisata tersebut akan lebih atraktif jika tidak hanya dituangkan dalam bentuk kalimat paragraph, tetapi juga dalam bentuk pemetaan, sehingga dapat dilihat dengan jelas terdapat atraksi apa dan akan dilaksanakan di mana. Pembuatan pemetaan rute ini merupakan inisiatif dari mahasiswi KKN Tematik UNDIP yang kemudian didiskusikan bersama dengan pengelola wisata Tubin Bon Pondoh, sehingga pembuatan pemetaan rute ini tidak akan sia-sia serta akan berguna dan sesuai dengan kebutuhan. Tujuan utama pembuatan pemetaan rute ini adalah untuk memudahkan wisatawan dalam memilih paket wisata serta sebagai dasar atau acuan bagi pengelola wisata Tubing Bon Pondoh dalam mengembangkan wisata ini.
Pemetaan rute yang dibuat terdiri dari 2 rute, yaitu rute wisata eksisting yang sudah dilaksanakan pada masa kini, dan rute wisata rencana yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penambahan atraksi atau kegiatan yang akan ditawarkan dalam wisata Tubing Bon Pondoh. Dengan bervariatifnya atraksi atau kegiatan wisata yang ditawarkan, maka wisatawan akan lebih mudah dalam memilih kegiatan wisata dan wisatawan tidak akan merasa jenuh serta tidak ada lagi rasa keraguan untuk kembali mencoba kegiatan wisata lain di Tubing Bon Pondoh. Terdapat beberapa atraksi atau kegiatan yang direncanakan akan dikembangkan di wisata Tubing Bon Pondoh ke depannya, yaitu kegiatan outbond dan camping ground. Serta terdapat beberapa penambahan fasilitas penunjang kegiatan wisata, seperti tempat parkir, tempat istirahat, dan kamar ganti/bilas.
Terlebih letak wisata Tubing Bon Pondoh ini dapat diakses dengan mudah, yaitu dapat diakses langsung melalui Jalan Provinsi Temanggung -- Semarang (Jalan Masuk I), serta melalui Jalan Raya Grabag, Magelang (Jalan Masuk II). Selain dapat diakses melalui jalan utama, wisata Tubing Bon Pondoh juga merupakan satu-satunya wisata alam yang ada di Temanggung yang terletak di sepanjang jalan provinsi. Tidak seperti letak wisata alam di Kabupaten Temanggung yang lain, yang berada di bawah kaki gunung, justru wisata Tubing Bon Pondoh ini berada di sepanjang Jalan Utama, sehingga sangat disayangkan jika tidak dikembangkan.
Rencana pengembangan wisata Tubing Bon Pondoh ini juga dituangkan dalam bentuk rencana strategis, dimana pemetaan dan rencana strategis digabungkan dalam dokumen masterplan pariwisata, sehingga dapat menjadi acuan dalam pengembangan wisata Tubing Bon Pondoh. Dengan adanya masterplan pariwisata ini tidak serta merta menutup kesempatan bagi potensi lokal lain di Desa Rejosari untuk berkembang, justru dengan adanya masterplan ini diharapkan dapat memicu potensi lokal lain yang berpotensi menjadi wisata di Desa Rejosari dapat berkembang sama hal nya seperti Tubing Bon Pondoh, sehingga perlahan namun pasti, Desa Rejosari dapat berkembang menjadi desa wisata berbasis potensi lokal.
