Mohon tunggu...
Dea Ananda Putra Sitorus
Dea Ananda Putra Sitorus Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Malikussaleh

Mahasiswa Pertanian Universitas Malikussaleh Provinsi Aceh. Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Pengaruh Ormas dalam Kontes Pilkada

20 Agustus 2020   08:56 Diperbarui: 20 Agustus 2020   08:45 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi kotak suara (medcom.id)

Pada tanggal 9 Desember 2020 akan diadakan Pilkada serentak diindonesia. Semua calon kontestan telah bersaing untuk mendapatkan suara ataupun sifat dukungan dari pihak pihak yang mempunyai massa.

Salah satunya adalah organisasi masyarakat (Ormas) yang notabenenya adalah keagamaan. Banyak sekali rambu rambu keuntungan yang ditawarkan oleh sicalon untuk mendapatkan dukungan. 

Perspektif umum mengindikasikan bahwa Ormas tersebut dinyatakan mendapatkan keuntungan ataupun akan mendapatkan bagian dari kemenangan para calon tersebut.
Ketua Jual Organisasi

Banyak mungkin organisasi organisasi tingkat daerah yang diiming-imingi kedudukan ketika si calon kontestan menang dalam agenda Pilkada tersebut. Bahkan ada yang seperti mengagungkan si calon dalam segala kesempatan. Padahal untuk masa masa saat ini ,yang paling dibutuhkan adalah organisasi organisasi yang memiliki banyak massa. 

Sehingga tanpa pun kita minta untuk berjumpa si calon yang akan mendatangi kita. Akan tetapi setiap organisasi punya ritme yang berbeda, ada yang memiliki jalur agamis, ada yang berjalur politik, dan ada yang memang memiliki jalur sosial dan budaya. 

Organisasi juga memiliki ketentuan yang tertuang pada Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga mereka. Tapi saat ini kita lihat banyak ketua ketua organisasi Tingkat daerah yang meminta keuntungan dan bagian dari kemenangan tersebut. Hal itu bisa dipastikan sangat berseberangan dengan visi dan misi organisasi mereka. Dengan mudahnya mereka mengangkangi hal hal tersebut.

Potensi Ormas untuk memenuhi kotak kosong

Pilkada digelar beberapa bulan lagi . Semua calon kontestan telah mengambilnya ancang ancang cepat untuk memperoleh dukungan. Bahkan mereka membeli habis habisan tawaran organisasi organisasi yang dianggap aktif dalam kemasyarakatan. Pertanyaannya apakah suara organisasi yang katanya mendukung tersebut 100% penuh?

Setiap orang memiliki pilihan politiknya masing masing. Ini akan sangat sulit bergulir jika calon kontestan hanya berharap pada deklarasi dukungan dari ormas tersebut. Saat ini bukan hanya partai politik saja yang dimohon untuk merekomendasi, akan tetapi organisasi masyarakat juga memiliki peran orientasi untuk calon kontestan yang ingin lebih dikenal figurnya.

Kita mengetahui bahwa kedaulatan suara dalam suatu organisasi pasti terpecah pecah. Masyarakat yang memang adalah anggota organisasi pasti memahami segala kepentingan yang terdapat pada suatu lobbysasi massa. Persepektif oligarki mungkin sangat menguntungkan para elit organisasi yang berkuasa. Akan tetapi massa yang dijual akan merasa rugi dengan eskalasi kepentingan yang sama sekali tidak diketahui.

Estimasi Suara Ormas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun