Pegang sapu tangan dan kipaskan
Selamat jalan
Selamat jalan
Dari pengertian dalam kajian ini, kita bisa melihat bahwa yang pergi ke Teluk Doreri, bukan sang anak, tetapi sang nenek yang pergi ke sana. Cukup berbeda jika dibandingkan dengan kisah Bunga, dari buku cerita anak tersebut.
Penemuan ini segera saja mengingatkan saya pada pernyataan Pater Frans Lieshout, OFM dan memantik tanya dalam diri "Siapakah sebenarnya yang  pergi ke Teluk Doreri ?" (Dayu Rifanto)