Mohon tunggu...
daygo
daygo Mohon Tunggu... Novelis - Hanya penulis cerita receh, yang sedang patah hati

aku saat ini sedang menyukai patah hati, lahir 23 juni 1996 di pontianak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahma dan Irma, Penolakan 3 Kali tapi Rahma Masih Suka

29 Maret 2020   23:22 Diperbarui: 29 Maret 2020   23:39 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Episode 1 Dia Irma, Dia Cantik

"Pulang lagi woi, udah malam" suara yang begitu keras dengan nada sedikit marah, Irma menyuruh Rahma pulang, ia menyuruh via telpon. Pukul 24.30 memang waktu yang cukup larut dan Rahma begitu ngeyel tidak ingin pulang karena masih asik bermain game bersama teman -- temannya. Rahma seperti lupa padahal besok dia akan sekolah.

"ia bentar lagi balik" jawab Rahma sembari mematikan telponnya.

Rahma dan Irma memang bukan sepasang kekasih, alias mereka hanya teman. Mmm teman, iaa teman, oh teman, oooi teman.

Irma gadis cantik, putih dan imut adalah wanita yang Rahma suka. Dari raut wajah ketika membicarakan Irma, nampak jikalau Rahma menyukai sifat Irma yang begitu ceria dan polos. Sudah 3 kali mengutarakan cinta kepada Irma tapi Rahma masih saja ditolak dengan alasan takut jatuh cinta, takut semuanya berubah, dan "...........blablabla..............." seperti cewek pada umumnya menolak.

Irma gadis cantik itu lahir pada tanggal 23 juli 1996 di kota Tegal Jawa Tengah. Pantasan Irma begitu menggoda ternyata dia adalah zodiak leo. Menggoda namun keras kepala untuk menerima cintanya Rahma.

Sekian perkenalan tentang Irma, sekarang mari kita mulai semua cerita ini.

Aku Rahma, pukul 17.48 wib di kota Pontianak aku menulisnya cerita ini. Semua cerita ini adalah kisah hayal ku yang berharap bisa memiliki Irma, tapi sayang dia hanya menganggap aku teman.  Setiap kisah akan terbagi per episode-episode.

Episode 1 Dia Irma, Dia Cantik.

Senin sukacita terjadi, selepas upacara bendera yang melelahkan dan selepas aku dihukum bediri dibarisan kelas yang berbeda karena tidak membawa topi. Berjalanlah dari kejauhan ruang guru ibu Sri bersama murid baru yang nampak cantik.

"halo anak -- anak, hari ini kita kedatangan murid baru" kata ibu Sri sang wali kelas tercinta, "perkenalkan dirimu nak" lanjut bu Sri kepada murid baru itu dengan logat jawa halus yang masih kental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun