Mohon tunggu...
AhmadHidayatullah
AhmadHidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 6

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Penyalin Cahaya"

9 Mei 2022   15:46 Diperbarui: 9 Mei 2022   15:50 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinopsis film Penyalin Cahaya mengisahkan Suryani alias Sur, mahasiswi yang kehilangan beasiswanya setelah swafotonya saat mabuk tersebar ke media sosial. Sur yang tak ingat dengan foto itu kemudian mencoba untuk mengungkap fakta sebenarnya dengan bantuan temannya yang berprofesi sebagai tukang fotokopi.

Film penyalin cahaya ini sebenarnya bisa menyadarkan kita dengan betapa sulitnya para penyintas kekerasan seksual mencari keadilan pada Indonesia karena memang semirip itu dengan kondisi aslinya. Bahkan, saking realistisnya, film ini akan sangat berpotensi membangkitkan trauma jika ditonton seorang penyintas. Apalagi, ending dari film ini terbilang sangat depresif dan bisa merusak mood kita yang menontonnya.

Kisah dalam film Penyalin Cahaya sukses menjadi jauh emosional lagi berkat performa dari para pemainnya, khususnya shenina cinnamon yang memerankan Sur. Shenina berhasil membawa penonton larut dalam emosi Sur yang merasa bingung, capek, dan kacau saat mencari keadilan atas kasusnya. Kamu akan benar-benar bisa merasakan setiap emosi dalam batin Sur berkat performa apiknya Shenina.

Sejumlah pemeran pendukung lainnya juga berhasil tampil memukau dalam film ini, seperti Chicco Kurniawan, Lutesha, Jerome Kurnia, dan Dea Panendra. Namun, menurut KINCIR akting pemeran pendukung paling mencuri perhatian justru terletak pada sosok Giulio Parengkuan yang memerankan Rama.

Giulio sukses tampil sebagai karakter yang terkesan kalem dan tak berdosa pada awal filmnya. Padahal, Rama sebenarnya adalah pelaku utama dengan fetish menyimpang yang telah melakukan pelecehan kepada Sur. Performa teatrikal Giulio saat adegan teatrikal Rama menjelang filmnya berakhir juga patut diacungi jempol karena mampu membuat perasaan penonton berkecamuk.

Terdapat banyak simbol semiotika yang ada di dalam film penyalin cahaya, salah satunya yang paling jelas dan sudah ada sejak awal filmnya adalah kisah medusa.

Lalu, muncul Perseus, manusia setengah dewa yang mendapatkan misi untuk memenggal kepala Medusa. Meski banyak yang menganggapnya jahat, Medusa sebenarnya adalah simbol perlawanan terhadap patriarki. Nah, pada adegan teatrikal menjelang akhir filmnya, kita bisa melihat Rama sebagai Perseus yang berhasil membungkam Medusa dan saudara Gorgon-nya sebagai simbol kalau patriarki menang.Kehadiran sejumlah simbol itu tentunya membuat film ini menjadi jauh lebih dramatis lagi ketimbang biasanya.

Selain itu,sepanjang film ini kita juga bisa melihat fenomena fogging nyamuk demam berdarah yang lekat dengan slogan 3M (Menguras,Menutup,Mengubur). Slogan itu sebenarnya dapat di artikan sebagai kasus pelecehan seksual yang kerap di tutup dan di kubur dan juga menguras emosi korban nya.

Penyalin Cahaya menjadi salah satu film Indonesia terbaik buat membuka 2022. Namun, rasanya memang agak sulit buat menonton film ini secara objektif setelah santer terdengar isu pelecehan seksual yang melibatkan penulisnya. Sangat ironi apabila sebuah film yang ingin menggambarkan realita penyintas kekerasan seksual justru harus tersandung isu yang diangkat.

Sulit rasanya menonton film ini tanpa berpikir kalau beberapa adegannya adalah tindakan yang pernah dilakukan oleh pelaku saking realistisnya. Tentunya, hal ini sangat disayangkan mengingat kerja keras para pemain serta sejumlah pihak lainnya yang ikut terlibat dalam produksi filmnya selain sang terduga.

Akhir kata, Penyalin Cahaya tetap layak disebut sebagai salah satu film terbaik pada awal 2022 ini karena punya keunggulan dari setiap aspek, terlepas dari kontroversi penulisnya. Jika kamu penasaran, film ini bisa kamu tonton secara legal lewat layana streaming Netflix mulai 13 Januari 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun