Mohon tunggu...
David Solafide
David Solafide Mohon Tunggu... lainnya -

'Life is very short and there's no time for fussing and fighting, my friends' The Beatles. Do join English Community http://english-comm.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jahatlah Bila Menghujat Marzuki Alie

19 April 2011   09:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:38 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_103411" align="alignleft" width="300" caption="Marzuki Alie / Kompas.com"][/caption] Sebagian besar Kompasianer - dan juga rakyat Indonesia - masih juga menghujat Marzuki Alie sang Ketua DPR. Marzuki dinilai sebagai seorang yang tidak konsisten, tidak memperhatikan aspirasi rakyat, dan tidak memiliki kepedulian terhadap nasib rakyat. Selain itu, Marzuki sebagai Ketua DPR, juga dinilai tidak mampu memberi contoh yang baik kepada anggota-anggota DPR, sehingga ada begitu banyak anggota DPR yang masih juga tidur selama sidang berlangsung.

Sedemikian jeleknya kepemimpinan si Marzuki sehingga ada anggota DPR yang ketahuan sedang memelototi situs porno ketika sidang sedang berlangsung. Ini menunjukkan bahwa si Marzuki tidak memiliki wibawa di depan anggota-anggota DPR yang lebih memilih nonton pornographi ketimbang mendengarkan ‘pandangan-pandangannya’ atau ‘ocehan-ocehannya’. Pertanyaannya kemudian adalah: Jika pada waktu sidang berlangsung saja ada anggota DPR yang lebih memilih situs porno dari pada memperhatikan ‘nasib rakyat’, bagaimana jika mereka tidak sedang bersidang? Jika yang ketahuan kemudian mengundurkan diri, bagaimana dengan yang tidak ketahuan?

Belum lagi soal rencana pembangunan gedung baru DPR dan penghamburan dana untuk ngelencer ke luar negeri yang menuai banyak protes. Menanggapi protes tersebut, Marzuki menerapkan secara mentah-mentah peribahasa ‘Biar anjing menggonggong, kafilah terus berlalu.” Dia menganggap dirinya adalah seorang kafilah (atau sekelompok kafilah) yang akan membawa rakyat dan negeri ini ke ‘negeri yang berlimpah susu dan madu’, yang gemah ripah loh jinawi, yang murah sandang pangan. Sementara itu, dia menganggap mereka yang banyak protes itu sebagai anjing – yang menggonggong.

Apakah dengan ‘prestasi’ yang sedemikian itu menyebabkan Marzuki Ali layak dihujat, layak dimaki, atau layak dikutuk? Sekalipun telah dikritik, dicaci, bahkan dihujat, Marzuki tidak berubah. Dia menganggap dirinya sebagai pribadi yang konsisten, pribadi yang berpendirian. Dia tetap kokoh (ndablek) seperti batu karang. Ataukah dia seperti kambing congek?

Jahatlah mereka yang menghujat salah satu pemimpin bangsa yang kharismatik ini. Tetapi, lebih jahat lagi mereka yang tidak melakukannya. (ds)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun