Semua Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Stroke

Stroke merupakan penyakit yang sangat banyak ditakuti di masa sekarang ini. Selain karena dapat menyebabkan kematian, orang-orang yang berhasil selamat dari serangan stroke harus menjalani prosedur terapi dan rehabilitasi yang memakan banyak sekali waktu dan sumber daya. 

Tak jarang sebagian "menyerah" dan hanya pasrah akan kelemahan yang terjadi akibat stroke. Untuk itulah kita harus mengerti berbagai hal tentang stroke yang bisa membantu para "survivor" stroke ini kembali pada keadaan terbaiknya.

 

Berikut hal yang perlu anda ketahui tentang stroke

Fakta tentang Stroke

• Stroke merupakan kerusakan otak yang terjadi akibat terhentinya supply darah ke salah satu bagian dari otak manusia, baik karena perdarahan maupun karena sumbatan pembuluh darah
• Dari hasil Riset Kesehatan Dasar Kemenkes tahun 2013, Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan angka kejadian stroke tertinggi kedua di Indonesia dimana angka kejadiannya mencapai 10,3/mil
• Berdasarkan beberapa penelitian, tingkat kecacatan stroke mencapai 65%
• Stroke merupakan salah satu pembunuh nomer satu di rumah sakit di seluruh Indonesia, angka kematiannya mencapai 15,4% dari semua ppenyebab kematian di Rumah Sakit. Jadi apabila saat ini anda selamat dari serangan stroke.

 

Jenis-Jenis Stroke

Pada umumnya stroke terbagi tiga, yaitu :

1. TIA (Transient Ischemic Attact)

Merupakan stroke yang ringan dan biasanya tidak menimbulkan kecacatan. Diakibatkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak sementara, yang kemudain membaik lagi. Ditandai dengan gejala pusing, penglihatan kabur, atau gangguan bicara dan lemah anggota badan sesaat, yang kemudian kembali seperti normal lagi.

1. Stroke Perdarahan

Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan terhentinya pasokan darah di area tertentu dari otak. Biasanya pasien memiliki penyakit hipertensi yang melatarbelakanginya

1. Stroke Sumbatan

Terjadi akibat tersumbatnya pembuuh darah di otak yang menyebabkan pasokan darah ke salah satu bagian otak terhenti, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan otak. Seringkali pasien tersebut memiliki riwayat kolesterol, trigliseride, atau gula darah yang tinggi, atau penyakit lain yang menyebabkan gangguan kekentalan darah.