Mohon tunggu...
David Lawrence Christiono
David Lawrence Christiono Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Siswa SMA Kolese Loyola

Mohon tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Simpanse sebagai Objek Percobaan Obat HIV, Setujukah?

25 Agustus 2019   22:38 Diperbarui: 25 Agustus 2019   23:05 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Human Immunodeficiency Virus atau biasa disingkat HIV adalah nama sebuah virus yang menyebabkan penyakit mengerikan bernama Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS. Virus ini mengerikan karena virus ini menyerang sesuatu yang fatal, yaitu kekebalan tubuh manusia yang dimana fungsinya untuk membersihkan darah kita dari bakteri, virus, dan lain-lain, serta obat untuk virus ini katanya belum berhasil ditemukan oleh para peneliti.

Orang yang terkena penyakit ini akan mudah terkena penyakit lainnya yang disebabkan oleh bakteri atau virus karena sistem kekebalan tubuh kita yang seharusnya bisa membersihkan bakteri-bakteri dan virus rusak.Saat HIV terdeteksi oleh tubuh kita, tubuh kita akan memproduksi antibodi untuk menghancurkan virus-virus tersebut, namun sayangnya virus HIV yang diproduksi terlalu banyak. 

Meskipun beitu, penyakit AIDS ini tidak menjamin bahwa penderitanya pasti akan meninggal karena ilmuwan sudah menemukan obat agar kerusakan kekebalan tubuh kita akan diperlambat, sehingga kita bisa menjalani hidup normal, cukup menjalani perawatan. Penyakit dari virus ini akan diturunkan kepada keturunan kita, sehingga ini merupakan penyakit keturunan.

Virus atau penyakit ini biasanya tertular dengan kontak langsung darah kita atau lapisan kulit kita yang dalam dengan cairan tubuh penderita, seperti darahnya, air mani, cairan dari vagina, dll. Oleh karena itu, penyakit HIV biasanya ditularkan melalui hubungan seks tanpa pengaman atau kondom.

Oleh karena penyakit ini belum ditemukan obatnya, para ilmuwan sedang berusaha keras untuk membuat obatnya agar meminimalisir korban jiwa akibat virus HIV ini. Ternyata di Amerika Serikat, sudah pernah ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit AIDS.

Mereka melakukan uji coba pada tikus yang diberi virus HIV. Namun mereka mengakui bahwa obat yang mereka buat tidak berefek sampai selama-lamanya. Para penderita harus rutin meminum obat ini, bila tidak, maka virus itu akan kembali menyerang, sehingga obat ini dinyatakan belum sempurna. Namun, itu bukanlah yang ingin kita bahas kali ini.

Seperti yang bisa kita lihat, bahwa kita dan hewan itu sangat berbeda, baik dari organ sampai DNA, namun ada hewan yang memiliki DNA yang benar-benar mirip dengan manusia, yaitu simpanse.

Hal ini dimanfaatkan oleh manusia dalam pembuatan obat-obatan khususnya untuk penyakit AIDS, karena para ilmuwan membutuhkan objek tes sebagai bahan uji coba obat HIV tersebut, namun karena mengujinya pada manusia terlalu berisiko, maka ilmuwan mengujinya terlebih dahulu pada hewan, yang dimana saya setuju karena bisa menyelamatkan banyak nyawa dengan mengorbankan hewan ternak seperti tikus, kambing, dll.

Namun, hal ini benar-benar parah dan tidak bertanggung jawab apabila para ilmuwan menggunakan hewan yang sudah terancam punah sebagai bahan uji coba, seperti simpanse yang terancam punah karena kehilangan habitatnya setiap tahun. Menggunakan simpanse sebagai bahan uji coba laboratorium sama saja dengan meningkatkan resiko punahnya.

Ada suatu laboratorium di New York yang menggunakan simpanse sebagai bahan uji coba. Mereka menguji virus yang menyebabkan hepatitis dan apendisosis dengan menyuntikkan berbagai macam virus pada mereka. Simpanse-simpanse ini sudah kurang lebih menjalani eksperimen ini kurang lebih empat puluh (40) tahun, setelah itu mereka akan ditelantarkan di suatu pulau karena mereka sudah sakit dan lemah.

Bayangkan simpanse-simpanse tersebut setiap harinya berada di laboratorium untuk menjalani eksperimen yang belum diketahui efek sampingnya. Totalnya ada enam puluh enam (66) simpanse yang ditelantarkan di pulau tersebut. Ini merupakan tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun