Sampah sekarang ini telah menjadi momok bagi negara kita terutama samah palstik. Indonesia sudah masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut setelah negara Cina. Sampah plastilk yang dibuang sembarangan bisa menjadi malapetaka, salah satunya sampah yang dibuang di aliran air dapat menyebkan banjir.Â
Kita semua juga tahu bahwa sampah plastik membutuhkan waktu sekiranya ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat terurai dalam tanah. Sebenarnya banyak cara pengelolahan sampah plastik seperti daur ulang menjadi biji plastik, atau juga bisa dimanfaatkan menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis.
Bedasarkan pemikiran tersebut mahasiswa KKN-PK Banyuwangi Universitas Negeri Malang mengadakan pelatihan pengelolahan sampah plastik di Desa Tamansuruh Banyuwangi. Pelatihan pengelolahan sampah plastik yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2019 di Aula Balai Desa Tamansuruh ini dihadiri oleh anggota PKK dengan antusias.Â
Pengelolahan sampah plastik bertujuan untuk mengubah sampah plastik menjadi kursi. Pengelolahan sampah plastik ini membutuhkan bahan berupa sampah plastik kering, botol air mineral berukuran 1,5 liter, lem, isolasi, spon/busa, kain. Hal pertama yang dilakukan yaitu dengan memasukkan sampah plastik kering ke dalam botol ai mineral.Â
Kemudian botol plastik terebut disusun secara melingkar kemudian direkatkan dengan lem ataupun isolasi. Untuk membuat kursi yang berukuran kecil membutuhkan 20 botol air mineral. Setelah botol tersusun langkah selanjutnya yaitu melapisinya denga spons/busa. Langkah terakhir yaitu menuupinya dengan kain yang sudah di jahit.
Pelatihan pengolahan sampah bertujuan untuk mengurangi pembuangan sampah plastik di sungai ataupun sampah plastik yang dibakar dibelakang rumah oleh masyarakat Desa Tamansuruh. Selain itu pengolahan sampah ini juga dapat menjadi reverensi usaha yang bisa ditekuni untuk meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Tamansuruh.