Mohon tunggu...
David kristanto
David kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Lahir di Banyuwangi | Geografi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjaga Ekosistem Sawah Sama dengan Menjaga Lumbung Pangan Indonesia Dimasa Depan

3 Juni 2019   11:07 Diperbarui: 3 Juni 2019   11:28 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: www.desamodern.com 

Dok: www.frewaremini.com 
Dok: www.frewaremini.com 

Melindungi habitat ular sawah
Saat ini ular yang ada di sawah semakin berkurang jumlahnya. Hal ini karena banyak pemburuan ular until di ambil kulit dan empedunya. Ular menyukai tempat yang lembab, biasanya mereka berlindung di sumur persawahan, tumpukan jerami, tegalan, dan kayu. 

Ular tidak menyukai bau-bau tajam sehingga kalian yang memiliki rumah dekat perkebunan atau persawahan rajin-rajinlah untuk membersihkan halaman dan mengepel lantai dengan carbon agar tidak menjadi sarang ular. 

"Ular yang Ada di sumur sawah tempat Saya bekerja adalah aset berharga dari alam yang saya miliki", ujar Nanang Honi Lesmono selaku petani muda di Desa Bagorejo.

Tidak memburu katak sawah
Banyak kita jumpai pekerjaan menangkap katak pada malam hari. Hal ini karena katak lebih aktif di malam hari untuk mencari makan. Namun sebenarnya katak memiliki fungsi yang penting dalam ekosistem sawah yaitu sebagai indikator pencemaran air. 

Katak adalah hewan yang juga bernafas menggunakan kulit sehingga ia sangatlah sensitif terhadap air. Sedangkan air merupakan sumber daya yang sangat mempengaruhi perkembangan tanaman petani. Tidak hanya sebagai penanda indikator kualitas air, katak merupakan predator alami dari belalang dan ulat yang ada di sawah. 

Sehingga semakin banyak katak di sawah maka akan semakin terjaga sawah dari serangan hama berupa serangga. Tanpa disadari alam telah menyediakan penyeimbang alami untuk petani dengan harga yang semurah-murahnya.

Mulai menggunakan bahan organik
Saat ini petani lebih sering menggunakan bahan-bahan kimia, Hal ini dikarenakan kimia memiliki sifat yang instan Dan mudah didapat Dan diterapkan dalam pertanian. Tanpa disadari pestisida akan menurunkan kualitas tanah secara perlahan.

 Solusi dari permasalahan jangka panjang tersebut adalah penggunaan bahan organik. Penggunaan bahan organik akan memiliki dampak yang baik bagi tanah namun karena saat ini tanah sudah terkontaminasi pestisida maka organik membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan tanah. 

Penggunaan bahan organik akan mendukung keberlangsungan ekosistem yang hidup di area sawah karena tidak terdapat racun yang membahayakan. Bahan organik memiliki peluang mewujudkan pertanian berkelanjutane, anda bisa melihat hasil panen daerah and dengan hasil panen yang terdapat di daerah Yogyakarta dengan sistem mina padi. 

Semua bisa berubah bukan karena Siapa yang bergerak lebih dulu, namun Siapa saja yang may bergerak bersama. Hehe..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun