Di masa-masa sekarang ini (tahun 2020), kita banyak menghabiskan waktu untuk berdiam di rumah. Akibat terus berada di rumah, terkadang muncul beberapa pikiran yang terlintas, apalagi bila pekerjaan kita adalah sebagai pemilik atau pengelola kegiatan usaha atau UMKM. Bagaimana cara kegiatan usaha kita bisa survive di saat begini, atau bahkan bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan usaha tersbeut. Salah satu faktor yang berperan penting adalah manajemen pemasaran usaha kita.
Tentu kegiatan usaha itu ada beragam jenisnya, perlakuan mengenai manajemen pemasaran juga ada beberapa hal yang berbeda tergantung jenis usahanya. Kali ini saya akan memberikan sebuah contoh untuk jenis usaha konveksi. Berikut adalah beberapa strategi pemasaran yang bisa dilakukan dengan mengambil contoh usaha konveksi:
- Inovasi produk alternatif yang menarik
Pertama hal yang menjadi nilai jual utama dalam usaha produk (bukan jasa) adalah produk itu sendiri. Kalau produknya sendiri tidak ada keunikan atau nilai jual tersendiri akan susah apapun kondisinya. Pada contoh usaha konveksi berarti produk utama yang dijual adalah pakaian, biasanya yang paling laku terjual kaos dan jaket. Namun akibat keadaan begini biasanya pesanan khusus kaos dan jaket dari acara atau event banyak yang tertunda atau bahkan batal, sehingga permintaan jelas menurun.
Maka dari itu perlu juga melihat trend dan peluang yang sedang terjadi, contohnya adalah masker. Usaha konveksi memilih membuat masker sebagai produk alternatif untuk dapat dijual, sekarang permasalahannya adalah bagaimana cara masker ini beda dan menarik. Jawaban yang bisa saya berikan adalah berikan identitas usaha Anda (bukan logo atau nama usaha) namun hal yang diingat pelanggan akan usaha anda, bisa seperti slogan atau asal daerah usaha. Cari hal yang bisa relate dengan pelanggan.
- Memberi promo yang menggoda
Setelah memiliki produk alternatif yang bisa diterima pasar, langkah berikutnya adalah cara mengundang pembeli untuk semakin penasaran akan produk kita. Promo sendiri bisa menjadi pengundang perhatian bagi pembeli. Hal yang bisa diberikan sebagai promo contohnya yang paling umum adalah potongan harga, kupon, cashback, paket pembelian (beli 2 gratis 1, dll), dan berbagai bahasa promo lainnya. Bisa dengan mengambil kesempatan tanggal penting dan momen berkesan seperti grand opening, ulang tahun usaha, hari raya, tanggal cantik, dan kejadian lain yang bisa dijadikan event promo. Â
- Iklan yang jelas pada tempat yang pas
Langkah berikutnya kita perlu media untuk menyampaikan inovasi produk dan rencana promo kita kepada pembeli, yaitu dengan cara iklan. Iklan sendiri menjadi cara penting karena cukup menentukan pembeli menjadi tertarik akan usaha kita atau tidak. Maka dari itu sebisa mungkin dibuat dengan tujuan yang jelas serta tempat mengiklankannya juga harus tepat, kan tidak mungkin kita mau iklan pakaian di toko bangunan. Sebagai contoh iklan masker yang dikenakan artis dengan media iklannya melalui Instagram. Menurut saya ini jelas dan tempat karena tampilan masker terlihat jelas dikenakan orang dengan tempat yang memang banyak orang memamerkan fashion.
- Manfaatkan Online Marketplace
Setelah sudah ada produk, ide promo, serta media iklan, langkah berikutnya adalah cara memasarkan atau menjual produk kita. Kita sekarang lebih sering berada di rumah maka perlu dicari tempat menjual yang bisa tetap laku tanpa harus datang ke tempat, yaitu dengan memanfaatkan online marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan lain-lain. Dengan bermodalkan ketiga elemen tadi, kita tinggal meng-input-kan itu semua untuk ditampilkan dalam marketplace tersebut. Tentu juga perlu usaha agar lapak kita diketahui orang dengan rajin mempublikasikannya ke orang lain, bisa melalui pesan singkat maupun media sosial.
Penulis: David Immanuela K.P
Editor: Dr. Naniek Utami Handayani, S.Si., M.T.