Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Harapan" pada 75 Tahun Kelistrikan Indonesia

27 Oktober 2020   08:22 Diperbarui: 27 Oktober 2020   12:34 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Pusat PLN dulunya di Gambir (facebook/@indonesiajamandulu)

Dengan perkiraan jumlah total rumah di Indonesia sebanyak 67 juta. Maka masih ada lebih sekitar 670 ribu rumah penduduk yang belum berlistrik. Umumnya ini rumah yang berada pada daerah terluar dan terpencil.

Namun demikian, Pemerintah tetap memberi perhatian dengan membagikan Tabung Listrik atau Lampu Tenaga Surya Hemat Energi, sementara menunggu jaringan listrik terbangun disana.

Konsumsi listrik per kapita

Konsumsi listrik per kapita masyarakat kita masih kecil. Tidak banyak bergerak dari kisaran 1000 kWh per kapita. Realisasi tahun 2019 hanya 1.084 kWh per kapita. Angka ini masih jauh dari rata-rata konsumsi per kapita dunia, yang mencapai 3500 kWh per kapita.

Tentu tidak tepat membandingkan dengan konsumsi listrik negara lain yang memiliki musim dingin, semisal China, Amerika, Australia. Di sana mereka membutuhkan AC pada musim panas, dan pemanas pada musim dingin. Ini apple to orange jika dibandingkan dengan Indonesia. 

Konsumsi per kapita Indonesia (esdm.go.id)
Konsumsi per kapita Indonesia (esdm.go.id)

Namun jika dibandingkan dengan negara yang memiliki iklim yang mirip, misalnya Malaysia, Singapura, Thailand, kita masih tertinggal juga ternyata. Ini tentu masih menjadi PR bagi negara kita, bagaimana kita mengejar ketertinggalan dari negara lainnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang akan terus membaik, transisi penggunakan kendaraan listrik, penggunaan kompor listrik, dan ditambah masuknya beragam investasi untuk industri di Indonesia, kebutuhan listrik dalam negeri akan terus meningkat. 

Misalnya anggaplah tahun 2045 nanti, kita sudah menyamai level pembangunan di Singapura, maka konsumsi listrik kita bisa jadi sama dengan konsumsi listrik Singapura saat ini. Artinya kebutuhan listrik per kapita sekitar 9000 kWh per kapita harus disiapkan. 

Konsumsi per kapita Indonesia dibandingkan negara lainnya (ourworldindata.org)
Konsumsi per kapita Indonesia dibandingkan negara lainnya (ourworldindata.org)

Harapan transisi menuju energi bersih

Meskipun kondisi penyediaan tenaga listrik di Indonesia terus membaik, ditandai dengan capaian rasio elektrifikasi yang sudah hampir 100%, masih ada hal lain yang perlu dibenahi.

Energi listrik kita masih didominasi pembangkit fosil (88%). Ini berarti listrik yang kita konsumsi masih menyebabkan emisi karbon pada lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun