Kata 'robota' pertama kali dikenalkan oleh Karel Capek dalam drama fiksi  tahun 1920-an 'Rossum's Universal Robots' yang mengisahkan hubungan robot dan manusia. Kamus Besar Bahasa Indonesia menerjemahkan bahwa robot adalah 'alat berupa orang-orangan dan sebagainya yang dapat bergerak (berbuat seperti manusia) yang dikendalikan oleh mesin'.Â
Sebetulnya banyak sekali pengertian robot, tergantung dari siapa yang mendefinisikan, namun secara sederhana robot dapat diartikan sebagai alat atau benda yang dapat diprogram oleh komputer untuk mengerjakan hal tertentu secara otomatis sesuai perintah programnya. Â
Pada industri manufaktur, banyak pekerjaan yang butuh presisi tinggi dilakukan oleh robot otomatis. Ada robot yang digunakan untuk kepentingan militer. Ada juga robot yang digunakan untuk keperluan medis. Atau bahkan jenis robot pemadam kebakaran Dok-Ing MVF- U3 yang sedang ramai dibicarakan dugaan mark-up harga beli nya di DKI Jakarta. Namun kita tidak akan membahas itu. HeheÂ
Meskipun dengan ragam keunggulannya, banyak jenis robot yang sudah dikembangkan, tulisan ini lebih banyak mengulas robot yang berfungsi sebagai pengasuh atau teman sosial bagi manusia (human companion).Â
Tahun 2050 nanti terjadi ledakan jumlah lansia
Tiga dekade dari sekarang, United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa) memperkirakan bahwa populasi masyarakat lanjut usia (lansia) berumur di atas 65 tahun akan meningkat sebesar 181% di seluruh dunia.Â
Namun, populasi masyarakat berusia 15–65 tahun hanya akan mengalami peningkatan jumlah sebanyak 33%. Ini menjadi keresahan tersendiri bagi pemerhati lansia. Bayangkan para lansia ini sebagian tidak akan terurus. Mengapa?Â
Jelas saja bahwa sekiranya seluruh orang muda dikerahkan merawat para lansia. Tidak cukup! Tetap akan ada yang terlantar. Kita yang masih muda saat ini pun, ketika 30 tahun lagi, akan menjadi lansia juga.Â
Untuk itulah para ilmuwan berpikir, ini harus ada solusinya. Maka diteliti dan diciptakanlah robot yang mampu menolong para lansia ini. Paling tidak untuk sekedar menjadi teman ngobrol.
Meski demikian, banyak pendapat pro-kontra atas rencana pengembangan robot ini. Mereka berpendapat, tidak etis untuk menyerahkan urusan kemanusiaan menemani orang lansia diserahkan pada robot.Â