Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cantik-Cantik Nyetrum! Yuk Kenalan dengan Teknologi "Bunga Matahari"

10 Agustus 2020   16:38 Diperbarui: 18 Agustus 2020   20:32 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi sel surya berpadu dengan seni tampak jelas pada "Bunga Matahari" yang satu ini. Panel surya  didisain sedemikian rupa dalam bentuk kelopak bunga yang mekar indah. Fungsi estetika dipadukan melengkapi fungsinya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Tiga huruf cukup menggambarkannya. Wow!

Produk teknologi tinggi yang dinamakan Smartflower atau Solarflower ini merupakan buatan negara Austria yang mulai dikomersilkan sejak 2017. Yuk kita kenalan.

Berapa daya listrik yang dihasilkan? 

Smartflower ini tersusun dari sels surya jenis monocrystaline dengan kapasitas 2,5 kilowattpeak. Energi listrik yang dihasilkan bervariasi antara 3.400 sd 6.200 kWh per tahun, sesuai  pancaran sinar matahari di masing-masing lokasi. Secara rata-rata sekitar 4000 kWh per tahun. Jumlah ini setara dengan konsumsi listrik rumah tangga daya 1.300 VA atau 2.200 VA setahun. 

Variasi produksi berdasarkan lokasi (solar pacific)
Variasi produksi berdasarkan lokasi (solar pacific)

Bagaimana dibandingkan dengan PLTS atap biasa?

Smartflower dengan kapasitas 2,5 kWp ini setara dengan PLTS atap berkapasitas 4 kWp. Ini artinya efisiensinya lebih tinggi 40% dari kapasitas yang sama PLTS konvensional. Hal ini dicapai karena kemampuannya mengikuti pergerakan matahari sehingga mampu mendapatkan tangkapan sinar matahari yang maksimal.

Lalu berapa harga nya? 

Harga smartflower mencapai 25 ribu USD (Rp. 350 juta) atau dengan output setara 4 kWp PLTS konvensional, efektif harganya sebesar 4,81 USD per Watt. Meski tampaknya mahal, bagi penikmat teknologi berseni tinggi, ini tidak menjadi masalah. Terutama yang mempunyai uang berlebih. Hehe. Sebab harga karya teknologi dan seni memang tidak bisa disamakan dengan nilai produk teknologi biasa. 

Bunga Matahari diantara bunga alami di taman (smartflower.com)
Bunga Matahari diantara bunga alami di taman (smartflower.com)

Bunga Matahari diantara bunga alami di taman (smartflower.com)
Bunga Matahari diantara bunga alami di taman (smartflower.com)

Berapa dimensinya? 

Diameter smartflower sekitar 16 kaki atau 4,8 meter. Jika 12 kelopaknya mekar, luas instalasinya kira-kira setara dengan luas garasi mobil atau kamar tidur utama.

Apakah bisa melayani listrik selama 24 jam? 

Bisa! Namun perlu tambahan investasi baterai pada sistemnya. Tentu ini menambah biaya investasi. Pun bisa juga digunakan untuk mengecas kendaraan listrik. Misalkan mobil listrik yang parkir di siang hari, langsung mengecas dari si bunga cantik ini, atau dari baterai yang telah terisi.

Baterai tambahan (smartflower.com)
Baterai tambahan (smartflower.com)

Mengecas mobil listrik (smartflower.com)
Mengecas mobil listrik (smartflower.com)

Apa keunggulan Smartflower ini? 

Adanya sistem robotik membuat Smartflower ini mempunyai kemampuan membersihkan permukaan panelnya. Juga kemampuan 'self-containing' yaitu melipat diri ketika malam hari atau cuaca buruk sehingga tidak rusak, misalnya hujan es atau angin kencang. 

Kemampuan untuk buka tutup otomatis (solarreviews)
Kemampuan untuk buka tutup otomatis (solarreviews)

Dan kembali mekar membuka diri saat hari mulai pagi dan matahari bersinar. Teknologi 'internet of things' yang disematkan juga membuatnya mampu dipantai dan diakses oleh pemiliknya.

Menarik juga bahwa teknologi energi bersih ternyata bisa dikawinkan dengan seni disain yang menawan. Semoga kedepannya muncul inovasi teknologi karya anak bangsa. Salam

Baca juga : Menakar Peluang Indonesia, Memetik "Energi Gratis" Sang Mentari


Referensi: 1, 2, 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun