Sebelumnya saya iseng mengujicoba akun Premium Trial yang ditawarkan Kompasiana. Lumayan diberikan dua minggu tanpa berbayar. Tanpa sadar, dua minggu sudah berlalu. Masuklah minggu ketiga, saya mencoba menulis draft. Eh, tidak bisa disimpan. Kompasiana mohon maaf, karena akun saya bukan lagi premium, tidak bisa menyimpan draft lebih dari satu. Hmmmmm.. baiklah. Awalnya saya cuekin, yasudah, saya tulis langsung saya tayangkan saja. Well, satu artikel terbit.Â
Ternyata ada ide lain lagi, saya ketikkan, lalu coba simpan, sayangnya lagi-lagi Kompasiana minta maaf, akun mu bukan premium bro, maaf ya gak boleh nambah draft lagi. Haha.. baiklah! Ini memang hal yang sering saya lakukan. Ada ide selintas, maka minimal saya tuliskan judulnya, dan simpan menjadi draft tulisan. Demikian seterusnya. Ketika ada waktu luang, judul-judul tadi tinggal diuraikan menjadi sekitar 1000 kata idealnya. Karena kebiasaan ini, saya akhirnya mendaftar akun premium. Nampaknya Kompasiana paham betul kebutuhan ini. Hehe.
Tak apa pikir saya, lalu mendaftar, klik punya klik, tibalah menu pembayaran. Saya pilih via GoPay, wah, saldo GoPay saya ternyata nambah. Penasaran saya cek, ohhhhh ternyata kemarin Juni dapat K-Reward. Yasudah, lumayan, tidak apa-apa, saya bayar saja. Toh ada dananya. Jadilah K-Reward yang masuk dalam saldo GoPay saya barter sebagian dengan akun Premium. Akhirnya saya pun bebas menulis draft sebanyak mungkin. Lebih nyaman, lebih cepat, tanpa iklan. Not bad lah.
Dari Kompasiana, saya kembalikan ke Kompasiana. Dari Ku untuk Ku. Dari Kamu untuk Kamu. Dari K untuk K lah ceritanya ini. Hehe
Apakah ada Kompasianer yang juga melakukan hal sama dengan saya?Â
Salam Premium.