Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kiprah AHY dalam Kabinet Jokowi, Akankah Terjadi?

12 Juli 2020   18:44 Diperbarui: 12 Juli 2020   21:13 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Harimurti Yudhoyono (bipol.co)

Paska marah-marah Presiden Jokowi dan ancaman reshuffle pada para Menteri. Nampaknya banyak yang mewacanakan bagaimana kalau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Kabinet Jokowi.  Ada yang mengatakan pasti Ibu Megawati, Ketum PDIP tidak akan setuju. Karena kuatir nanti AHY akan mengulang sejarah bagaimana SBY maju sebagai Presiden di tahun 2004, dan mengalahkan Megawati. 

Nampaknya ini terlalu tendensius. Toh Jokowi kan tidak bisa maju lagi di Pilpres 2024 nanti.  Hak untuk maju dalam pemilihan dijamin dalam konstitusi dan dimiliki siapapun warga negara Indonesia, sepanjang ada pendukungnya. Ketum Partai yang berada dalam kabinet sekarang pun berpotensi maju dalam gelaran Pilpres 2024. Misalnya Prabowo Subianto dengan partainya Gerindra, Airlangga Hartarto dengan mesin politik Golkar. Tidak mungkin juga Jokowi melarang mereka nyapres hanya lantaran berada dalam kabinetnya. Ya kan?  

Jadi ya apa bedanya dengan AHY ini. Baik AHY ada di dalam kabinet maupun tidak, kan sama saja, tetap punya hak dan berpeluang untuk maju di Pilpres.

Dengan menjadi Ketum Demokrat, AHY memang otomatis layak diperhitungkan sebagai salah satu pemimpin nasional. Apalagi misalnya diperkuat dengan narasi pemimpin muda yang milenial. Sosoknya pasti bisa mencuri perhatian para generasi muda. 

Saat Pilpres nanti tahun 2024, pemilih muda pun semakin banyak. Manakala sudah memiliki KTP, maka hak pilih pun melekat pada generasi muda. Apalagi AHY sudah sempat maju dalam PilGub DKI di tahun 2017, meski kalah, popularitasnya mampu terkerek tidak hanya di Jakarta, namun secara nasional.

AHY-Silvy dalam kontestasi Pilgub DKI 2017 (liputan1.com)
AHY-Silvy dalam kontestasi Pilgub DKI 2017 (liputan1.com)

Bisa saja AHY memang berniat merapat pada Jokowi. Apalagi sebelum kabinet 2019-2024 disusun pun, AHY sudah sowan kepada Megawati dan Jokowi. Rasanya ini mudah dibaca oleh publik. Dan selama ini relatif tidak banyak serangan dari Partai Demokrat pada Jokowi. 

AHY memang butuh ruang untuk mengangkat popularitasnya. AHY pun gemar melakukan safari politik pada tokoh-tokoh lainnya. Dengan status dirinya saat ini Ketua Umum Demokrat, tentu dia akan mencari forum dimana dia bisa dengan mudah bisa berkomunikasi dengan Ketua Umum partai lainnya. Yang tak lain tak bukan adalah Kabinet Jokowi saat ini.

Dengan berada dalam Kabinet, setidaknya dia akan bisa mudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian saat ini (suara Golkar 12,31%), tanpa harus janjian, cukup bertemu pada Sidang Kabinet atau Rapat Terbatas dengan Presiden misalnya. 

Atau juga bertemu dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, yang juga ada dalam kabinet sebagai Menhan, peraih 12,57% suara dalam Pemilu 2019. Atau bertemu dengan Jhonny G Plate, Sekjen Partai Nasdem (9,05% suara), yang menjabat Menkominfo, peraih. Atau juga Ketua Umum Partai PPP (4,52% suara), Suharso Monoarfa, yang menjabat Menteri Bappenas, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah yang masih menjabat Ketua DPP PKB (peraih 9,69% suara).

Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu Legislatif 2019 (Kompas/Akbar Bhayu Tamtomo)
Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu Legislatif 2019 (Kompas/Akbar Bhayu Tamtomo)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun