Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Duet PuGar atau GarPu Maju di 2024?

11 Juni 2020   02:26 Diperbarui: 11 Juni 2020   19:39 3003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar dan Puan bersalaman (republika.com)

Hasil Survei oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Mei 2020 dibandingkan dengan Februari 2020. Survei antara 16-18 Mei lalu itu menyasar 1.200 responden, margin of error survei 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com, 9 Juni. 

Tampak elektabilitas Ganjar pada Mei sebesar 11,8 persen atau naik 2,7 persen dibandingkan Februari 2020. Menempel Prabowo Subianto yang diurutan pertama. Tentu Ini bisa menjadi sinyal bahwa Ganjar makin mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Bukan tidak mungkin Ganjar Pranowo disandingkan dengan Puan Maharani, dimajukan oleh PDI Perjuangan pada Pilpres 2024 nanti. Sifat kalem dari Puan Maharani akan mengimbangi dengan keenergikan seorang Ganjar. Mari kita ulas sosok keduanya.

Mengapa Puan Maharani berpeluang? 

 Tidak ada yang tidak kenal dengan Bung Karno. Kalau tidak kenal, mungkin tidak pernah pegang uang merah seratus ribuan. Hehe

Menjadi cucu seorang Proklamator Kemerdekaan menjadi keuntungan tersendiri bagi Puan Maharani. Tidak heran jika pada pemilihan legislatif, Puan Maharani meraup jumlah suara yang luar biasa banyak. Jauh dari suara yang dia butuhkan untuk maju. Misalnya pada Pileg 2009, 242 ribu suara berhasil dia peroleh. Lalu di Pileg 2014 sejumlah 369 ribu  suara. Angkanya naik terus. Perolehan suara pada Pileg 2019 Puan meraup 400 ribu lebih suara, hampir dua kali dibandingkan Pileg 2009 yang pertama kali diikutinya. Apakah ini pertanda nanti di 2024 akan menanjak lagi? 

Ibu saya Megawati Soekarno Putri. Kakek saya Bung Karno

Tentu sangat mudah bagi Puan untuk mengkampanyekan diri. Tinggal menyebut, saya ini loh, "Ibu saya Megawati Soekarno Putri. Kakek saya Bung Karno". Pasti dengan mudah masyarakat menerima. Ini keuntungan Puan Maharani.

Posisi Ketua DPR sebetulnya sudah membuat Puan Maharani sejajar dengan Presiden sebagai lembaga tinggi negara. Dengan umurnya yang baru 46 tahun, namun dengan posisinya yang sangat strategis dalam mengamankan kebijakan Presiden Jokowi. Kebijakan yang diambil Pemerintah tentunya harus dalam kerangka kebijakan fiskal yang tertuang dalam Nota Keuangan APBN/P yang harus mendapat persetujuan DPR untuk dapat diundangkan. Tanpa dukungan solid dari DPR, Presiden tidak akan leluasa bekerja. 

Bahkan di Amerika sekalipun, hal yang lumrah bagi anak atau cucu Presiden terdahulu untuk maju mencalonkan diri dan terpilih. Misalnya ada empat keluarga Presiden yang anaknya juga menjadi Presiden berikutnya. Yaitu keluarga Adams, Harrison, Roosevelt, Bush. John Quincy Adam menjadi Presiden ke 6 US mengikuti kesuksesan Bapaknya, yaitu John Adam, yang menjadi Presiden kedua.  William Henry Harrison yang merupakan presiden ke-9, diikuti oleh anaknya Benjamin Harrison yang terpilih menjadi presiden ke-23. Dalam keluarga Roosevelt juga terdapat dua presiden. Theodore Roosevelt, presiden ke-26 dan Franklin D Roosevelt yang menjadi presiden ke-32. Yang terakhir adalah keluarga Bush. Pertama adalah George Washington Bush yang merupakan presiden ke-41, juga diikuti anaknya George Walker Bush yang menjadi presiden ke-43. 

Ada empat keluarga Presiden yang anaknya juga menjadi Presiden berikutnya. Yaitu keluarga Adams, Harrison, Roosevelt, Bush.

Sangat lumrah ketika anak atau cucu presiden juga menjadi presiden. Apalagi secara universal, memang semua warga negara berhak untuk dipilih atau memilih. Demikian juga Puan Maharani. Secara genetik, dia lebih presiden dibandingkan kandidat lainnya. Pun mengikuti perkembangan dunia politik sejak sedari kecil, membuat Puan mestinya sudah matang di panggung politik nasional. 

Apalagi Puan Maharani memiliki kendaraan politik yang kuat. Ibunya Megawati Soekarnoputri, pastilah memberikan tiket jika memang Puan yang dimajukan dan bulat dukungan dari para kader PDIP. Dengan peroleh suara 19,3% pada Pileg 2019 lalu, maka PDIP hanya cukup mengajak PSI bergabung, maka treshold 20% pun tercukupi.

Mengapa pula Ganjar Pranowo berpeluang? 

Ganjar merupakan politisi muda yang cukup bersinar. Pengalaman sekian tahun di Senayan membuat karir politiknya semakin matang, apalagi menjabat dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun