Hari ini merupakan hari puisi nasional. Mengapa 28 April? Mengapa tidak disamakan saja dengan hari puisi internasional yang jatuh pada 21 Maret? Perpustakaan Nasional RI menuliskan di lamannya bahwa peringatan ini sebagai penghargaan pada peran besar penyair yang tersohor, sang maestro puisi Chairil Anwar.
Chairil Anwar yang lahir di Medan, 26 Juli 1922, bersekolah dan besar disana. Kemudian sejak tahun 1940 pindah ke Jakarta, hingga akhirnya tutup usia karena sakit pada 28 April 1949.
Chairil Anwar sangat terkenal dengan ratusan koleksi puisinya yang ditulisnya antara 1943 -- 1949, namun tidak semua diterbitkan untuk publik.Â
Koleksi buku puisi yang terkenal Deru Campur Debu (1949), terbitan Penerbit Pembangunan, berisi kumpulan 27 puisi; Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (1949), terbitan Pustaka Rakyat, berisi kumpulan 43 puisi. Ada juga koleksinya yang masih diterbitkan meski dia sudah tutup usia, Tiga Menguak Takdir (1950), terbitan Balai Pustaka, yang berisi 10 puisi. Terakhir koleksi dengan judul Aku Ini Binatang Jalang (1986) yang diterbitkan oleh PT Gramedia.
Puisi yang dituliskannya berada pada masa-masa perjuangan dan awal kemerdekaan. Isinya banyak menuliskan gairah dan semangat. Syair yang membakar semangat misalnya dalam bait puisi AKU : Â
Aku ini binatang jalang..
Dari kumpulannya terbuang..
Biar peluru menembus kulitku..
Aku tetap meradang menerjang..
Luka dan bisa kubawa berlari..
Aku ingin hidup seribu tahun lagi..
Semangat dalam puisi Diponegoro, yang masih relevan hingga kini:Â
Di masa pembangunan ini..
Tuan hidup kembali..
Dan bara kagum menjadi api..
Di depan sekali menanti..
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali..
Pedang di kanan, keris di kiri..
Berselempang semangat yang tak bisa mati..
Maju.. Serbu..Serang..Terjang...
Unik penetapannya, tidak sama seperti tokoh lainnya, biasanya hari kelahirannya yang diperingati sebagai hari besar nasional. Misalnya hari kelahiran RA Kartini, yang baru saja kita peringati, tanggal 21 April dijadikan hari besar nasional lahirnya gerakan emansipasi wanita Indonesia. Setiap tanggal 21 April ini diperingati sebagai Hari Kartini. Tanggal lahir WR Supratman, 9 Maret, yang diambil sebagai Hari Musik Indonesia. Contoh lain yaitu 2 Mei, yang sebentar lagi kita peringati, hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, dijadikan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Puisi selalu ada unsur dramatis nya, mungkin penetapan ini juga untuk mendramatisir sang penyair yang juga disebut si Binatang Jalang.
Meski demikian, pada puncak Musyawarah Penyair Indonesia I di Riau, 22 November 2012, Sutardji Calzoum Bachri bersama penyair lainnya malah mendeklarasikan hari lahir Chairil Anwar lah yang menjadi Hari Puisi Nasional, yaitu 26 Juli.
Bagi saya sendiri yang menikmati puisi dan belajar untuk sesekali menulis puisi, tak penting kapan hari puisi ini. Saya lebih melihat bahwa kalangan sastra, penyair Indonesia, semua sepakat bahwa Chairil Anwar sebagai sosok yang dihormati dan disepakati sebagai pelopor puisi modern Indonesia tersebut layak menjadi Bapak Puisi Indonesia. ...Aku ingin hidup seribu tahun lagi.. mungkin penggalan ini pula tepat menggambarkan adanya perbedaan pandangan, kapan harusnya Hari Puisi Nasional ini. Mungkin sampai seribu tahun lagi pun Chairil Anwar ini akan diperdebatkan. Hehe..
Hidup Puisi Indonesia, terus maju dan berkarya penyair Indonesia!Â