Mohon tunggu...
David Mugti
David Mugti Mohon Tunggu... -

Mahsiswa Binus University Program Studi Marketing Communication

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Supersport hingga Asian Para Games, M. Fadli Tetap Pantang Menyerah

7 Desember 2018   18:36 Diperbarui: 7 Desember 2018   19:28 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Muhammad Fadli Imammuddin adalah seorang atlit Para -- cycling yang berhasil meraih Tiga Medali di ajang Indonesia Asian Para Games 2018, event 4 tahunan ini diikuti oleh 43 negara dari 49 negara di Benua Asia. Tiga Medali yang disumbang oleh M. Fadli diantaranya satu medali Emas, satu medali Perak dan satu medali Perunggu, untuk medali Emas sendiri diraih dari nomor individual putra C4 4.000 meter, sedangkan mendali Perak dipersembahkan dari nomor individual time trial C4, dan terakhir medali Perunggu diraih dinomor roadrace C1 -- 5 Team Sprint. Perolehan ini digapai secara dramatis karena rekan satu tim Fadli, Habib Saleh sempat terjatuh.

Tidak hanya itu pria kelahiran Cibinong, 25 Juli 1985 ini pernah tampil diajang Asian Paracycling Championship 2017 yang berlangsung di Bahrain, ini merupakan kali pertama ia tampil membela negara dengan mengayuh sepeda karena memang sebelumnya ia merupakan seorang pembalap motor di Astra Honda Racing Team (AHRT), selain di Bahrain ia juga turut serta tampil di Asean Para Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia.

Bapak satu anak itu berhasil meraih 2 perak dan 2 perunggu disabetnya dari Asean Para Games 2017, tapi sebelum lanjut kecerita lainya penulis sedikit menjelaskan apa itu Kategori C4 atau C5, karena dalam cabang sepeda (road bike) kategori ini diikuti oleh atlet yang mampu menggunakan sepeda standar dan bersaing dilima kelas atau kategori dari C1 hingga C5. 

Para atlet yang berlomba pada kategori ini adalah mereka yang mengalami amputasi, gangguan kekuatan otot atau rentang gerak dan juga gangguan yang mempengaruhi koordinasi. Kelas C1 ditujukan untuk atlet yang memiliki batasan fisik paling parah. Sedangkan kelas C5 ditujukan untuk atlet yang memenuhi kriteria penurunan fungsi tubuh yang minimum. 

Pebalap sepeda dengan amputasi ganda di bawah lutut, yang menggunakan Prosthesis, cenderung berkompetisi dikelas C3. Sementara atlet dengan amputasi di bawah lutut dan Prosthesis pada satu kaki akan berkompetisi di kelas olahraga C4.

Hanya berselang beberapa bulan, Fadli kembali meraih juara pada Kejuaraan Dunia Paracycling 2018 di Myanmar. Dengan deretan prestasi itu, ada kasih pilu yang menyinggapi beliau tepat pada 7 Juni 2015.

 Fadli mengalami kecelakaan tragis saat melakukan selebrasi dihadapan penonton usai menjuarai race ke -- 2 Supersport 600cc gelaran Asian Road Racing Champhionship 2015 di Sirkuit Internasional Sentul. Fadli tertabrak oleh Jakkrit Sawangswat, pebalap asal Thailand yang baru saja melewati garis finis. Lantaran jarak yang sudah sangat dekat, Fadli tak sempat menghindar dari tabrakan maut. 

Kejadian tabrakan itu membuat kedua pebalap terkapar di lintasan dan mengalami luka -- luka, namun kondisi Fadli terlihat lebih parah. Kejadian tersebut memaksa Fadli harus naik meja operasi beberapa kali. Hingga akhirnya, 4 Januari 2016, Fadli mengambil keputusan besar dalam hidupnya, yakni harus merelakan kaki kirinya diamputasi. 

Sebab saraf di bagian yang direkonstruksi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tetapi meski sempat mengalami keputusasaan Fadli akhirnya bisa kembali meraih kepercayaan diri setelah ia termotivasi melihat atlet -- atlet para -- olimpyc dan ini menjadi awal kesuksesan ia saat ini.

Awal Karir Seorang Pembalap

Sejak kecil Muhammad Fadli Imammuddin, sudah bercita -- cita menjadi pembalap, meskipun ia tidak diwarisi bakat seorang pembalap. Namun saat kecil di lingkungan rumahnya ada beberapa orang yang doyan ikut dan berpartisipasi balapan. Kala itu Fadli sangat senang melihat motor balap. Berawal dari sering melihat motor balap Fadli jadi suka ngebut pakai sepeda dan ia memiliki pemikiran "Ngebut pakai sepeda aja enak kan apalagi ngebut pakai sepeda motor". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun