Kupejamkan mata ditengah tanah lapang, ku kepakan tanganku sejajar bahu, aku tau ini dimana, ini di tempat dimana Aku kanvas dan Kalian adalah Kuas dan cat Nya. Iya, Kawan, kalian adalah kuas dan cat nya. Kawan tempat kita tinggal ini begitu damai, selalu ada bunyi kalam ilahi disini. Berbeda dengan keongku dulu.
Kawan aku ingin berkata jujur pada kalian lewat tulisan ini. Kata yang pada dunia nyata mungkin akan ku ungkapkan lebih lama, tapi pasti akan kuungkapkan, agar aku juga mewarnai kanvas kalian juga. Kawan, Dimata dan suara mu itu ada KetakukanKU.
IJINkanlah aku mengambilnya, untuk ku tata dalam hati. Agar pelukisKu(rasa) tak menggambar warna gelap dan KetakutanKU setiap aku merasakan Kalian Kawan. Aku telah bersahabat dengan Ketakutanku di hatiku, tapi belum dimata kalian dan Suara kalian Kawan.
Ijinkan Kawan, agar pelukis KU(rasa) dapat bebas mewarna, warna-warna persahabatan, cinta, kasih, tawa dan ke-rasa-an lainnya. Kawan, Kalian juga ingin melukis di kanvasmu dengan Warnaku yang Berbeda bukan, warna yang lebih cerah dan gembira.
Kawan kalian pasti telah menilaiku, entah apa nilai diriku dimata kalian. Tetapi Tahukah Kawan Suara kalian terdengar sumbang di pikiranku, aku harap itu hanya pemikiran sampah yang harus di buang jauh. Aku harap Kawan, entah berapapun Nilaiku dimata Kalian kawan. Aku berharap kalian bisa menilai diriku.
Jika kalian telah menilaiku kawan, Entah berapun nilai Ku dimata kalian Kawan Jelek atau bagus, Merah atau hitam. Aku sangat gembira dan senang, karena kalian telah merasakan kehadiranku. Tidak hanya itu aku juga senang, karena kalian akan belajar dari penilaian kalian terhadapku. Aku sangat senang Karena aku telah memberi warna di kanvas kehidupanmu dengan MANFAAT, YA KARENA KALIAN belajar dari penilaian kalian terhadap KU. Kalian pasti mengetahuinya Kawan