Bangsa, sudah berapakah lama engkau merdeka?,
Tangis sepi prajurit tak memakai sanggul.
Bangsa, sudah berapa lamakah engkau merdeka?,
Ratapan rakyat tak tentu arah menembus dalam gelap.
Suara itu begitu kerasnya menggema,
Tapi kenapa tidak menyentuh subtansi?.
Apa salah leluhur?, apa salah nenek moyang?,
Tidak cukupkah karakterku hilang ditelan kejamnya imprealisme?.
Mengapa kau sungguh bangga dengan kemerdekaanmu wahai bangsa?,
Sedang disana sini banyak rakyat butuh makan.
Mengapa kau sungguh bangga dengan kemerdekaanmu wahai bangsa?,