April dan kisah yang pedih
Paskah tanpa lonceng menggema,memanggil ke Gereja
Ramadan tanpa beduk yang berdentum, memanggil kita melangkah ke Masjid
Malam di rumahkan dengan tangan menyatu
Memandang langit penuh harap
Negeri dilanda duka bersama
Manusia mengulurkan tangan dalam ketidak pastian, bersujud berdoa dengan lapang hati
Berharap duka cepat berlalu
April merindukan kebebasannya
Namun saja duka tak pernah hadir memberi tanda
Dia hadir membunuh mati seisi dunia
Hilang semangat, penuh hati yang gundah
Tanah tanah tertawa bahagia
Mereka menari menyambut manusia
Para pujangga mengemas kata dalam bahasa
Menenun duka dalam sajaknya
Duka bersama menjumpai aku menatap dunia
Memintal doa sederhana
Segeralah kau pergi duka bersama
Bumi, 25 april 2020