Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Akhirnya Saya Bisa Kembali Tertawa Terbahak-bahak

22 Februari 2022   09:00 Diperbarui: 24 Februari 2022   07:15 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Coba sarapan bubur ayam Cina, dek."

dok.pribadi
dok.pribadi

Pagi-pagi kami sudah menanti kedatangan tukang bubur ayam dari Tambun. Bayangkan jauhnya Tambun -- Pancoran dengan bersepeda motor dan digoncengannya diletakkan kotak stainless berisi dandang bubur, kompor yang tetap menyala serta segala ubo rampe perbuburan. Belum lagi kotak Styrofoam segambreng bagi yang beli tanpa bawa mangkuk sendiri.

Akhirnya yang ditunggu, tiba dengan segera kami memesan, pas giliran bayar, si keponakan langsung keluarin uang buat traktir para tantenya. Traktiran tidak berhenti di situ. Cemilan kelas berat menemani saat ngobrol. Makan siang, makan malam  semua ternyata ditraktir si anak baru di PH beromset Trilyunan itu.

Mulailah bercerita aktifitas barunya di kantor; free flow makanan -- ada makan siang kantor tapi emak-emak sering beliin makanan tambahan untuk anak kost. Para panglima di kantor gantian aja mentraktir jadi bisa dibilang si anak kost sering kekenyangan.

Keponakan bercerita  saat dia resign dari kantor lamanya di Jogja,

"Eh Pak Boss langsung manggil anak buah terus merintahin supaya segera panggil para pelamar yang sudah  kirim lamaran. Dan itu di depanku lagi. Sembari nyebut nominal gajinya yang ditawarkan bakalan di atas gajiku di sana. Anj**ng gak?"

Saya dan adik berpandangan, bisa dibilang kami sedikit shock kata anj**ng keluar dari ponakan, emang sih dah biasa dengar kata-kata itu keluar dari mulut bocah-bocah yang lewat depan rumah tapi kan gak ngira kalau Jogjager juga mengumpat dengan kata-kata itu. Dan kata-kata tersebut dengan mudah berseliweran tiap kali dia menceritakan orang-orang yang bikin kesel dirinya termasuk kakaknya. Namun predikat itu sebenarnya memang pantas diberikan pada orang-orang tersebut. So, saya memutuskan untuk santai saja.

"Anaaak muda," dengan suara dibuat bergetar ala nenek-nenek saya berkomentar, adik tertawa mendengarnya karena mengerti maksud saya. Namun tidak demikian dengan ponakan,

Malam makin larut, kami semua berangkat tidur. Ponakan tidur di kamar tidur tamu. Keesokan harinya keponakan membantu adik memasak dan di sana melihat ada timbangan BB.

"Bulek, nih timbangan akurat kah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun