Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Supir Taksi Ditodong Pistol oleh Pengemudi Kendaraan Lain

15 Desember 2020   07:44 Diperbarui: 15 Desember 2020   07:52 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika itu saya naik taxi dari Kelapa Gading ke Pancoran, pas masuk jalan MT Haryono sepakat untuk belok kiri di turunan arah stasiun KRL Tebet. Ada bottle neck tepat di depan RM Padang namun pengendara mobil tertib bergantian melewati daerah yang hanya muat satu kendaraan itu. Tepat giliran taksi eh mobil dari arah berlawanan juga maju. Akibatnya bagian depan kendaraan jadi berhadapan, pengemudi mobil turun dengan gusar. Tak cukup marah-marah, dia meraih tongkat baseball dan memukuli pintu taxi.

Kami berdua serta masyarakat sekitar terkejut, supir taksi turun dengan gusar karena pintu taksi hancur eh pengemudi brangasan itu itu balik ke mobil meraih sesuatu yang ternyata pistol diacungkan keatas ke atas.

Saya kaget banget melihatnya. Entah darimana datangnya, beberapa anak muda muncul dan merangkul pengemudi hingga dia tidak bisa berkutik. Entah apa yang dibisikkan anak muda itu, si pengemudi menunjuk-nunjuk arah rel kereta Tebet. Tampaknya para anak muda itu minta ia menyelesaikan masalah dengan pengemudi taksi. Mobilnya diarahkan para anak muda tadi agar berbalik ke sana. Taksi dimana saya ada di dalam mengikuti. Sesampai di pinggir rel, bukannya berhenti - kendaraan itu melaju ke arah kompleks Polri Pengadegan. Supir taksi mengikuti hingga mobil masuk ke salah satu rumah.

"Wah Pak, rupanya pengemudi itu Polisi," kata saya.

"Saya ga takut, Bu. Biar gimana juga dia hrs tanggung jawab," jawab supir taksi.

Tak tahunya ada orang keluar dari rumah, dia berdialog sejenak dengan pengemudi sebelum akhirnya mengusir pengemudi. Oh rupanya pengemudi asal nyosor rumah orang.

Pengemudi kembali melarikan mobilnya menyusuri rel KA Kalibata dan berbelok ke kiri dan kali ini masuk ke sebuah wilayah berpagar rapat berlapis pohon bambu. Supir taksi gamang dan bertanya, "Tempat apa ini, Bu. Masuk engga?"

Saya lega melihat bangunan itu karena banyak nasabah berkantor di sana segera menjawab, "Masuk aja Pak, gak papa."

Begitu masuk, kami melihat mobil pengemudi sedang dirubungi orang-orang berseragam militer yang berjaga di pos pintu masuk kantor BIN, sebagian juga mendatangi taksi. Omong punya omong akhirnya mereka menyuruh kami menepi menanti polisi yang sudah dipanggil. Polisi datang dan 2 mobil diminta mengikuti mereka ke kantor polisi di Warung Buncit.

Begitu sampai, kami di data di kantor. Saya cuma ditanya apa benar saya penumpang taksi. Selanjutnya si pengemudi berangasan di data setelah sebelumnya ketahuan kalau pistol itu hanya korek api. Setelah menyebut namanya, polisi jadi memanggilnya Lae. Data lain diminta dan ketika menyebut nomor telpon rumah, ia berpesan,

"Pak, jangan kasih tahu isteri saya ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun