Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Peternakan Susun" Dalam Rumah tanpa Limbah

12 November 2016   23:19 Diperbarui: 13 November 2016   07:10 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kampung sehat mandiri pangan, lokasi Baros Sukabumi, Pak Evan Mandaras, Dave bekam, Pak Ujang (dokumentasi pribadi)

Pak Ujang namanya, lebih di kenal dengan panggilan Pak RW, beliau adalah seorang yang kreatif karena mau memanfaatkan ruangan di samping rumahnya yang sempit untuk bertani dan membuat kandang bertingkat bagi ayam boiler pedaging. Setiap minggu, Pak RW bisa menikmati panen ayam berkat skala rumahan dengan populasi 50 ekor, namun setiap minggunya bisa berlipat menjadi 200 ekor. Ide ini dilakukan Pak RW karena mendapatkan sample Biotetes yang diberikan oleh Petugas Kesehatan Kota Sukabumi, Kang Maulana.

Sebenarnya sudah beberapa orang di daerah Sukabumi yang diberikan tantangan dan arahan serta sample biotetes dari Kang Maulana, namun hanya Pak RW yang kreatif mau terima tantangan Biotetes, dan luar biasanya Pak RW bikin kandang dua lantai di dalam rumahnya. Hal ini dilakukanna karena meyakini teknik Biotesis bisa bau kandang, dan terbukti panen perdana ayam  sehat sangat bagus, berat ayam rata-rata 1,6 kg dengan pola kandang di bersihkan setiap 4 hari sekali.

Bila dibandingkan dngan kandang yang dibersihkan tiap hari, bobot rata-rata ayam mencapai 2,5 kg per ekor. Menurut Pak Ujang, kandang yang dibersihkan tiap hari menyebabkan udara selalu bersih, bayangkan saja bila kita hidup diatas kotoran kita sendiri, pasti akan terganggu. Penjelasan yang sederhana tapi mengena, hehehe.

  • Kotoran Ayam Dipakai Sebagai Media Tanam Sayur dan Bumbu Dapur

sayur Caisim nya tumbuh subur, daun tebal, batangnya besar tapi renyah, tidak ada rasa langu, rasanya Juara (dokumentasi pribadi)
sayur Caisim nya tumbuh subur, daun tebal, batangnya besar tapi renyah, tidak ada rasa langu, rasanya Juara (dokumentasi pribadi)
sisa sortiran sayuran di cacah dan dicampur jadi makanan tambahan ayam sehat (dokumentasi pribadi)
sisa sortiran sayuran di cacah dan dicampur jadi makanan tambahan ayam sehat (dokumentasi pribadi)
sayuran dicampur dengan pakan ayam dan di masukan dalam tempat makan ayam (dokumentasi pribadi)
sayuran dicampur dengan pakan ayam dan di masukan dalam tempat makan ayam (dokumentasi pribadi)
ayam makan dengan lahapnya (dokumentasi pribadi)
ayam makan dengan lahapnya (dokumentasi pribadi)
Limbah kotoran  ayam dipakai sebagai media tanam sayuran, sisa sortiran sayuran di jadikan makanan tambahan buat ayam peliharaan nya, sehingga usaha yang dilakukan Pak RW adalah usaha yang tidak menghasilkan limbah sama sekali. Semua dimanfaatkan dengan baik ini adalah usaha yang sederhana tapi bermanfaat besar dan yang terpenting, semuanya bisa menghasilkan uang! 

Bila usaha ini di tularkan ke keluarga tani lain, akan berdampak besar bagi ekonomi desa dan memang sudah ada beberapa tetangga yang akan menduplikasikan pola Pak RW. Saya sebagai inovator akan mensupport dengan pola kemitraan WARUNG SEHAT, dengan pola tidak menekan kebawah tapi akan sundul ke atas. Artinya, konsumen yang memerlukan makanan sehat harus siap membayar harga yang lebih baik dari harga pasaran, sehingga konsep WARUNG SEHAT bisa membina banyak kelompok tani untuk meningkatkan ekonomi desa secara signifikan.

  • Konsep Pemberdayaan

selfie di dalam kandang ayam sehat bertingkat, lokasi Rumah Pak RW (dokumentasi pribadi)
selfie di dalam kandang ayam sehat bertingkat, lokasi Rumah Pak RW (dokumentasi pribadi)
Kandang ayam sehat tidak berbau, sehingga tidak mengganggu lingkungan. Apalagi konsep pembersihan kandang ala Pak RW sangat kreatif, membuat usaha kecil ini bisa menjadi usaha yang bisa diandalkan. Saya senang ayam sehat dipelihara dalam skala kecil 100 - 200 ekor per kandang, karena bisa menghemat biaya penggunaan obat-obatan kimia seperti Vaksin, antibiotik, dan vitamin. Sebagai penggantinya, Pak RW mengandalkan biotetes, sikecil yang serbaguna, 1 botol 10 ml untuk pemeliharaan ayam 100 ekor saja setiap siklus hidupnya.

Usaha Pak RW menjadi usaha yang mempunyai masa depan dalam pemberdayaan peternak dengan WARUNG SEHAT, bila kebutuhan suplai ayam sehat setiap bulan 10.000 ekor saja, maka ada 100 orang peternak yang terlibat menjadi peternak binaan WARUNG SEHAT. Walau sebenarnya mudah saja WARUNG SEHAT mendapatkan suplai 10.000 ekor dari 1 peternak yang punya dua kandang populasi 5.000 ekor, maka yang terlibat hanya 1 atau 2 peternak saja, bayangkan bila permintaan sampai 1 juta ekor setiap bulan maka akan lebih banyak lagi masyarakat tani yang dilibatkan dan mendapatkan banyak manfaat secara ekonomi, serta merubah pola usaha mereka dalam skala kecil tapi menguntungkan.

konsep pemberdayaan sedang kami lakukan di dua tempat, di Sukoharjo dengan Pak Hafidh sekeluarga, di Baros Sukabumi dan dengan Kang Maulana serta kelompok binaan nya. Saya sangat antusias dengan usaha ini bisa berjalan walau masih terus perlu perbaikan managemen dan banyak kendala lainnya, tapi dengan semangat kebersamaan kami yakin Tuhan akan menolong kami.

  • Pameran SIAL Interfood

Dengan segala keterbatasan dan persiapan yang minim, saya di ajak Pak Sandy untuk ikut pameran SIAL Interfood di PRJ Kemayoran 9-12 Nopember 2016, kami hanya mempersiapkan ayam sehat 25 ekor terdiri dari 5 ekor ayam sehat dari Sukoharjo dan 20 ekor yang di pelihara Pak RW dan di angkut pakai sepeda motor oleh kang Maulana. Ternyata kang Maulana bikers juga, naik motor dari Sukabumi ke Jakarta luar biasa deh, juga 1 ekor daging domba sehat dari Sukoharjo ikut di pamerkan. Konsepnya sederhana sekali, ayam sehat dan daging domba sehat di goreng tanpa bumbu dan tanpa garam, hanya pakai minyak dari domba nya saja. 

Aromanya sangat menggoda pengunjung, membuat stand kami banyak dikunjungi tamu yang mau coba daging sehat kami tanpa bumbu, tanpa bau amis apalagi bau prengus, sehingga banyak diskusi terjadi dan sudah ada tantangan permintaan yang harus kami layani di bulan-bulan kedepan. Saya bagikan suasana pamerannya saja ya....

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Calon pembeli Ayam sehat dan Kambing sehat dari Malaysia, daging dombanya engga berbau prengus... (dokumentasi pribadi)
Calon pembeli Ayam sehat dan Kambing sehat dari Malaysia, daging dombanya engga berbau prengus... (dokumentasi pribadi)
Calon pembeli sedang mencoba daging sehat, baik daging domba dan ayam sehat, semua di suka dan mereka terkejut tanpa garam daging nya sudah terasa seperti sudah diberi bumbu lengkap (dokumentasi pribadi)
Calon pembeli sedang mencoba daging sehat, baik daging domba dan ayam sehat, semua di suka dan mereka terkejut tanpa garam daging nya sudah terasa seperti sudah diberi bumbu lengkap (dokumentasi pribadi)
Dengan Chef Djarot Consultan kuliner, menurutnya daging sehat dari WARUNG SEHAT istimewa kualitasnya, bahaya nih, profesi KOKI bisa kurang pekerjaan, karena semua orang bisa masak enak dengan daging sehat....wkwkwkw (dokumentasi pribadi)
Dengan Chef Djarot Consultan kuliner, menurutnya daging sehat dari WARUNG SEHAT istimewa kualitasnya, bahaya nih, profesi KOKI bisa kurang pekerjaan, karena semua orang bisa masak enak dengan daging sehat....wkwkwkw (dokumentasi pribadi)
semua bergembira dengan rasa daging sehat yang bisa mengundang banyak orang untuk mencoba dan mau pesan indent daging sehat (dokumentasi pribadi)
semua bergembira dengan rasa daging sehat yang bisa mengundang banyak orang untuk mencoba dan mau pesan indent daging sehat (dokumentasi pribadi)
Dari kesederhanaan budidaya ala Pak Ujang, menghasilkan ayam sehat yang bisa di banggakan dan di pamerkan di event internasional SIAL INTERFOOD dengan kualitas daging yang belum dimiliki perusahaan lain. Semua ini berkat daging sehat yang kami punya, indikasi daging sehat adalah tidak berbau amis, tidak berbau prengus, dan rasanya yang enak dan pasti sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun