Sebelah kiri air kolam sudah pakai perlakuan Biotetes selama 4 hari, dan sebelah kanan air kolam control tanpa biotetes, lokasi Mersing Johor Bahru.
Air adalah unsur terpenting dalam menunjang kehidupan manusia, tanpa air tak ada kehidupan, maka teknologi yang berhubungan dengan air sangat diperlukan demi kelangsungan hidup manusia, maka dari itu sudah lebih dari 10 tahun saya kembangkan bioteknologi untuk memperbaiki kualitas air tanpa proses kimiawi, konsep nya “air bisa memperbaiki dirinya sendiri” atau bahasa kerennya bio siklus dinamis.
Sudah 10 tahun saya melakukan ujicoba untuk kolam ikan statis, atau kolam ikan tanpa air masuk dan air keluar, biasanya kolam model begini banyak masalah, karena kurangnya pasokan oksigen, tetapi buat saya justru kolam model ini yang bisa mengatasi masalah penyakit ikan, yang biasanya dibawa dari luar kolam saat air masuk, pemikiran ini dimulai saat Koi Herpes Virus sedang mewabah di tahun 2000 an, maka saya buat bioteknologinya untuk bisa membuat bio siklus dinamis bisa berjalan.
Konsep bio siklus dinamis dialam sudah berjalan seperti di laut ,atau di danau, mata rantai makanan berjalan terus-menerus, ikan makan plankton, lalu buang kotoran cair dan padat, lalu diurai oleh bakteri pengurai, proses ini menghasilkan nutrisi volume kecil, yang diserap oleh phytoplankton dan zooplankton, phytoplankton saat siang berphotosyntesa saat kena sinar matahari, hasilnya adalah Oksigen terlarut yang dimanfaatkan oleh ikan, siklus ini berjalan terus menerus, membuat kehidupan diair berjalan dinamis.
Di Mersing tempat ujicoba biotetes untuk sapi perah, ada kolam penampungan air, karena populasi sapi terus bertambah, maka kebutuhan akan air menjadi keharusan, sehingga dibuatlah kolam penampungan air yang baru digali, kebetulan mata airnya cukup kuat, sehingga galian kolam sedalam 2 meter langsung tergenang air, luas kolam kurang lebih panjang 200 meter, lebar 6 meter dan dalamnya 2 meter, dan airnya keruh karena baru di gali, lalu saya sarankan di berikan 1 botol biotetes 10 ml untuk kolam tampungan air tersebut dan pengulangan tiap 2 minggu 1 kali, bila diperhitungkan dosisnya bisa saya rincikan sebagai berikut :
200 x 6 x 2 = 2400 : 200 = 12
1 botol Biotetes = 10 ml = 200 tetes
Maka 1 tetes untuk 12 m3 air setiap 2 minggu sekali.
Dosis yang sangat kecil, tanpa repot dan biotetes langsung bekerja cepat dalam 4 hari, air kolam tampungan mulai jernih dan limbah kotoran bekas akar kayu semuanya mengapung, dan berkumpul di ujung kolam saat tertiup angin, sehingga pembersihan kolam menjadi mudah.
Bila dibandingkan dengan kolam lama, maka kejernihan airnya sudah sangat berbeda jauh, Biotetes tidak repot aplikasinya, hanya di tebar saja , biotetes bekerja sendiri , maka selnjutnya air bisa memperbaiki dirinya sendiri.
Biotetes bisa diterapkan bukan hanya untuk budidaya saja, bisa juga untuk menjernihkan air sumur, bisa menghilangkan bau kapur, menstabilkan pH air ,dengan dosis yang sangat kecil, dan aplikasi yang mudah, bisa menjadi SOLUSI buat masalah air untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, juga untuk kebutuhan yang lebih besar, seperti pengolahan air limbah dan lain-lain.
Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin
Salam inovasi
Bersambung ke artikel ….http://www.kompasiana.com/davebekam/sekarang-jantung-opung-purba-sudah-kuat-dan-engga-kuatir-pingsan-lagi_5699d7798e7e61611be6cde3
Artikel menarik sebelumnya….
http://www.kompasiana.com/davebekam/minum-susu-tanpa-khawatir-mencret_5696f8d2d392734c0549b32e