ISI, BUKAN BUNGKUSNYA
Kapasitas seseorang itu bisa dilihat dari reaksi dia kepada hal2 ringan. Misalnya, lewat cara dia makan, cara memeluk anak kecil, cara memberi hadiah, reaksi spontan
terhadap keadaan, dan susunan kalimatnya ketika harus
memberikan tanggapan terhadap sebuah tontonan.Lewat dua rekaman video di bawah inilah, soal luas dan sempitnya wawasan seorang tokoh itu dipamerkan.
Disinilah KAPASITAS itu telanjang diperlihatkan. Isi otak dan kematangan jiwa mereka.
Bandingkan. Bagaimana seseorang yg matang melalui
proses yg panjang itu ketika ia harus tampil di hadapan
publik, dan diminta mengekstrasi sebuah peristiwa bersejarah yg multi dimensi.
Dan sebaliknya bagaimana hasil dari polesan kilat terhadap seseorang, ketika ia hanya diminta melakukan penilaian
atas sekedar kisah cinta platonis yg sederhana.
Kata pemilik sebuah partai: "Jangan tertipu dengan mereka yg cakep, tapi tidak bisa kerja."
Kalimat TENDENSIUS itu, apakah artinya yg jelek lalu ada
jaminan bisa kerja? Bagaimana kalau sudah tidak cakep,
pun tak piawai berkerja pula? Double bad luck.
Kalau ada pilihan yg ganteng, pintar, dan cakap bekerja,
KENAPA HARUS MEMILIH YANG SEBALIKNYA..?