Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mandaur Ulang Isu PKI di Masa Pandemi

30 September 2020   10:23 Diperbarui: 30 September 2020   10:31 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika kasus 1965 ingin diperdebatkan ulang maka harus didasarkan pada fakta-fakta sejarah yang valid bukan didasarkan pada fakta yang sudah diplintir rejim otoritarian Orde Baru untuk mempertahankan kekuasaannya selama 32 tahun. Jika peristiwa 1965 ingin dibuka lagi, maka rangkaian pembantaian massal dan pemenjaraan  ratusan ribu hingga jutaan orang tanpa proses pengadilan karena dituduh PKI juga harus dibuka.

Sayangnya, para elite politik nampaknya tidak ingin membuka peristiwa 1965 itu secara jujur dan transparan. Para elite politik ingin kotak Pandora dari kasus 1965 itu tetap tertutup. Tujuannya agar isu kebangkitan PKI beserta label yang menyertainya terus menerus bisa didaur ulang untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Di era pandemic seperti saat ini nampaknya justru dilihat sebagai peluang bagi petualang politik untuk mendaur ulang isu PKI. Dengan mendaur ulang isu PKI, popularitasnya dapat didongkrak dan di sisi lain menjatuhkan popularitas lawan politiknya. Mendaur ulang isu PKI adalah sebuah ritual pembodohan masyarakat. Untungnya, sebagian masyarakat kita sudah cerdas dan melawan ritual pembodohan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun