Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Kerusuhan di Jakarta, di Mana Prabowo dan Sandiaga Uno?

22 Mei 2019   10:29 Diperbarui: 22 Mei 2019   10:58 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kerusuhan pecah di beberapa titik di Jakarta (21/5) setelah KPU mengumumkan hasil pilpres, yang memenangkan pasangan Jokowi-Amin. Pecahnya kerusuhan di beberapa titik itu justru menandai tamatnya karir politik Prabowo dan Sandiaga Uno.

Bagaimana tidak, meskipun tidak secara langsung terlihat menggerakan kerusuhan, narasi-narasi yag mereka buat ikut memanaskan kondisi terjadinya kerusuhan di beberapa titik di Ibukota. 

Berawal dari klaim kemenangan sepihak kubu Prabowo-Sandiaga, hanya beberapa jam setelah pencoblosan. Klaim sepihak itu seakan ingin membantah hasil hitung cepat (quick count) yang memenangkan kubu Jokowi-Amin. Sayangnya, klaim sepihak itu tidak didukung oleh data-data yang valid.

Sejak klaim sepihak itulah berbagai wacana yang memanaskan situasi menuju kerusuhan dibangun. Amien Rais membangun wacana people power. Bagaimana dengan Prabowo, mantan jenderal di era rejim otoritarian itu berkuasa? Mantan menantu Soeharto, penguasa rejim otoritarian Orde Baru, itu tidak secara langsung mengaku menggerakan rakyat, namun narasi yang dipakai justru sebaliknya. 

"Saya tidak akan menyerukan rakyat untuk turun ke jalan, tapi saya yakin mereka akan melakukannya. Karena jika Anda melihat sejarah, rakyat Indonesia bukan kambing. Mereka tidak akan menerima begitu saja," ujar Prabowo, mantan jenderal yang namanya sering dikaitkan dengan penculikan aktivis di 1998, seperti di tulis tirto.

Marilah kita baca ulang pernyataan Prabowo itu. Jika kita pecah, ada dua pernyataan penting Prabowo. Pernyataan pertama, ia tidak menyerukan rakyat turun ke jalan. Pernyataan kedua, kemudian Prabowo mengungkapkan bahwa ia yakin masyarakat akan turun ke jalan. 

Hal itu, menurutnya, karena berdasarkan sejarah masyarakat Indonesia bukan kambing. Apa artinya? Pesan yang muncul dari pernyataan Prabowo itu adalah bahwa jika tidak ingin disebut kambing, maka rakyat akan bergerak.

 Tak penting, apakah gerakan rakyat yang protes itu didasarkan pada data yang valid tentang kecurangan atau sekedar tuduhan-tuduhan tanpa dasar yang jelas. Singkatnya, entah disadari atau tidak, Prabowo telah memprovokasi massa. 

Tidak cukup sampai di situ, wacana-wacana di lingkaran Prabowo pun terus dihembuskan dengan mendelegitimasi KPU hingga Mahkamah Konstitusi (MK). Belum lagi narasi-narasi perang suci di bulan Ramadhan yang dihembuskan oleh para pendukungnya. Bahkan rencana demo besar-besaran di KPU dan Bawaslu diasosiasikan dengan perang di era Rosulullah.  Bagaimana sikap Prabowo? Diam.

Lantas, bagaimana dengan Sandiaga Uno? Apakah ia turut memanaskan situasi menuju kerusuhan? Seperti ditulis wartakota, Sandiaga Uno memastikan, akan selalu mendampingi Capres Prabowo Subianto hingga titik akhir darah penghabisan. 

Pertanyaan berikutnya adalah mengapa menggunakan kalimat darah penghabisan? Sejatinya justru proses demokrasi akan menghindarkan kita dari pertumpahan darah dalam sirkulasi kekuasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun