Mohon tunggu...
Daun Ilalang
Daun Ilalang Mohon Tunggu... -

Life is like a rainbow. You need both the sun and the rain to make its colors appear. ~ ♫ ❤

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kegelapan, Hasrat dan Nafsu di Pusat Bumi

25 Oktober 2015   09:23 Diperbarui: 25 Oktober 2015   11:59 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DAN separuh jiwa itu mengembara...

Di kursi pesakitan, raga makhluk itu ada. Separuh jiwanya ada di situ. Separuh jiwanya, terbakar amarah, pergi meninggalkan badan.

Dia melangkah menjauhi gedung berlangit- langit tinggi dengan pilar- pilar besar berukir itu. Tapak kakinya kadang menyentuh tanah, kadang melayang, tak menjejak bumi.

Makhluk itu kini bingung. Dia antara ada dan tiada. Dan sungguh tak tahu, dia ini tergolong pada jenis makhluk apa sebenarnya? Dan juga.. filsufkah dia.. atau, badut ?

Selama ini keangkuhannya membuat dia percaya bahwa derajatnya lebih tinggi dari semua makhluk di dunia. Dia bicara dengan bahasa yang dipikirnya akan bisa menunjukkan itu. Dia biasa berkata- kata dengan dagu yang terangkat tinggi dan kepongahan luar biasa. Dan kini tiba- tiba dia terbanting. Dibanting, tepatnya. Begitu saja. 

Dia pecah. Retak.

Dia adalah jiwa yang retak. Yang melayang tak berjejak. Tak kuasa terbang menjangkau awan tapi tak pula hendak menjejak bumi.

Melangkah tak tentu arah, jiwa yang retak itu menyusuri jalan sempit yang dingin, panjang dan berangin, dia tiba di suatu tempat yang sungguh dia sendiri tak tahu apa. Surgakah itu, atau neraka?

Dia melihat api di sekeliling tempat itu. Api yang menjilat, membakar. Yang tapi, oh.. api itu tertutup oleh dekorasi dinding tipis bergambar indah yang membuat persepsi seakan itu tempat yang damai dan menyenangkan.

Kamuflase yang menjebak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun