Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Dunia Bunga yang Terancam

14 Juni 2021   03:14 Diperbarui: 17 Juni 2021   00:45 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aduh!" seru si gadis.

"Kenapa?" si nenek dibelakangnya bertanya.

"Terlalu ketat, Nek!"

"Ketat apanya? Setelan ini pas buatmu. Anak tuan pengacara itu pasti terpesona melihat kau memakai gaun cantik ini."

"Oh, aku tak sempat membayangkannya." Kata si gadis sambil meringis penuh keringat.

Sore itu, si gadis hendak pergi ke rumah pengacara. Ia diundang pesta, karena anak si pengacara akan pindah ke luar kota. Jadi sebelum anaknya pindah, ia mengundang semua orang untuk datang ke rumahnya, termasuk si gadis.

"Kenapa kau ikut?" tanya si gadis sambil berjalan kesana.

"Kalau aku tak ikut, aku sendirian di kamarmu." sebuah suara terdengar dari dalam tas si gadis.

"Huh, kau selalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Saat aku tidur kau ikut tidur disebelahku. Saat aku pergi keluar kau juga meminta ikut. Kau memang tak betah sendirian ya?"

"Haha. Sendirian akan membuatmu bingung mau melakukan apa. Jadi aku mengikutimu biar ada teman berbagi bingung."

"Kalau bingung tak usah dibagi. Kasihan temanmu, tahu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun