"Orang itu pengacau! Tangkap dia!" kata seekor belut.
Makhluk -- makhluk itu pun mengejar si pemuda. Saat si pemuda hendak melarikan diri, tiba -- tiba ia dicegat oleh seorang penunggang ikan.
"Naiklah!" kata orang yang menunggangi ikan itu.
Setelah menyambar botol miliknya, si pemuda pun naik. Dia dibonceng oleh seorang wanita yang bertubrukan dengannya. Mereka berdua melesat, meninggalkan kerumunan para penonton yang geram.
**
Keduanya tiba di sebuah cangkang mutiara. Wanita itu turun dari ikan, lalu membuka cangkang itu dan mengajak masuk si pemuda. Di dalam cangkang itu ada kursi, meja dan sebuah kasur. Namun yang membuat si pemuda heran adalah, begitu banyaknya piala di dalam cangkang itu.
"Terima kasih sudah menyelamatkan aku tadi. Maaf tadi aku tiba -- tiba berenang ke tengah lintasan dan mengacau."
"Jangan dipikirkan. Aku tak jarang ikut balapan itu, dan kadang balapannya tak berjalan sesuai rencana. Tapi ngomong -- ngomong, apa yang membuatmu sampai ke sungai ini?" tanya nona itu.
"Eh.. aku.. mencari barangku yang jatuh ke sungai ini."
"Barang apa?"
"Botol minum." Kata si pemuda sambil menunjukkan botol itu dengan sekilas.